Tiga chapter lagi🥲🥲
Jangan lupa untuk selalu meramaikan paragraf dengan komentar kece kalian✌️✌️
Jungkook berada di tempat kediaman keluarga besar Jeon malam itu. Dia akan menginap disini satu malam, usai mendapat pesan dari sang Kakek. Katanya sih, ada yang ingin dibicarakan. Penting.
Ibu, Kakek, dan Paman Lee sudah ada disana. Menunggunya yang baru saja tiba di rumah.
Pemuda Jeon duduk disalah satu sofa, memperhatikan tiga orang yang sibuk memandangi dirinya dari tadi.
"Kenapa?"
Jaeguk menghela nafas, "....... Kakek sudah membuat keputusan."
Jungkook menyipitkan kedua mata, dari tatapannya saja dia sudah bisa membaca kalau ada sebuah hal tidak mengenakan yang akan terjadi dalam beberapa detik kedepan.
"Ikutlah bersama Minsung ke Netherlands, tinggal disana sampai batas waktu yang Kakek tentu-----"
"Tidak!"
Jaeguk sudah bisa menebak kalau cucunya yang satu ini akan membantah perintahnya. Bahkan belum sempat menyelesaikan beberapa kata, Jungkook malah memotong perkataan.
"Kau harus menetap disana."
"Siapa Kakek berani menyuruhku sesuaka hati? Kakek. Bukan. Orangtuaku!" Jungkook memberi penegasan, pandangannya kian menajam. Dan beberapa detik setelahnya ia berani menunjuk pimpinan dalam keluarga besar Jeon.
"Ibuku saja? Selalu mendukungku pada apapun keputusanku!"
"Jadi jika aku memberimu penilaian buruk? Aku harus menyalahkan Minji setelahnya?"
"Aku tidak akan segan berbuat diluar batas rasa malu Kakek jika merendahkan Ibuku!"
Minji ingin menangis saja sekarang, melihat putra yang selalu saja ia marahi itu kini membelanya penuh semangat, bahkan dengan pancaran netra penuh amarah.
Dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa kehilangan Kijung akan membuat putra keduanya akan memiliki emosi yang kuat. Minji pikir.... Jungkook tidak akan pernah peduli lagi pada Kakaknya setelah ingatan dia tentang Kijung di rebut paksa.
Namun Minji salah besar, Jungkook begitu menghormati Kakaknya. Dan dia rela keluar dari Jeon hanya demi Kakaknya. Atau mungkin juga----Yeona serta Junwoo.
"Suka atau tidak suka, terima atau tidak. Aku tetap akan mengirimmu ke Netherlands."
Jungkook tiba-tiba saja mengeluarkan beberapa kartu dari saku celananya. Dia melemparkan benda-benda berwarna hitam itu dilantai dibarengi rasa marah yang memuncak.
"Aku tidak akan meninggalkan Yeona! Sampai aku mati.... aku tidak akan meninggalkan dia!" tukasnya, berbalik untuk segera pergi namun langkahnya terhenti saat Jaeguk kembali bersuara.
"Jadi kau lebih memilih gadis itu daripada Kakakmu?" Jaeguk menunggu reaksi lama dari sang cucu, "Ingat Jungkook.... aku memegang kendali penuh atas kasus kematian Kijung. Jika kau tidak keberatan, aku akan menutupnya kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romansa𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...