Hallo, friends.... meski aku baru up lagi cerita ini, aku harap kalian masih mau meramaikan paragraf dengan komentar kalian beserta teori-teori yang kalian buat🙏 terimakasih banyak kepada kalian semua yang senantiasa menunggu cerita ini🙏
"Aku tahu kau sangat memerlukan bantuan darinya, tapi sayang... coba kau pikirkan sekali lagi, bekerjasama dengan sekelompok mata-mata Rusia bisa menjadi bumerang untukmu juga." ujar Minji, merespon tidak setuju terhadap perkataan sang suami barusan.
"Sejauh ini, aku hanya mempercayai Anthony. Satu dari sekian banyaknya orang yang pernah menjadi rekanku dalam menyelesaikan sebuah kasus."
"Jadi kau akan mengikuti perkataannya juga? Mengajak mata-mata Rusia untuk berpihak pada kita? Sayang... itu terlalu beresiko."
"Aku tahu, Minji. Tapi aku sudah tidak punya jalan keluar lain," Jeon Sanghoon lalu menarik nafas panjang, menatap sendu kearah istrinya dibarengi raut wajah penuh rasa lelah. "Minji.... bukankah aku terlalu pengecut?"
"Hey, kenapa malah bilang begitu? Kau sudah menyelesaikan semua masalah sampai sejauh ini, kau sudah hebat."
"Aku tidak bisa tegas, aku membiarkan semuanya jadi kacau. Aku terlalu naif, semua salahku."
"Sayang----"
"-Jungkook benar, sebagai seorang Ayah aku seharusnya bisa meminimalisir segala kemungkinan terburuk. Bukan malah diam dan melihat putraku berkorban seorang diri."
Minji menggenggam tangan sang suami, mengusapnya perlahan sambil mencoba menguatkannya.
Orang boleh menilai bahwa Sanghoon merupakan sosok pria tangguh, dia bahkan masih bisa bertahan meski ribuan orang mencoba untuk menghancurkannya dari belakang. Namun... sebagai sosok yang sudah mengenal lama pria itu, Minji tentu paham bahwa ada saatnya sang suami mencoba untuk menyerah berkali-kali.
Dulu, saat Kijung mendapat ancaman dari berbagai pihak.... Sanghoon nyaris memberontak hingga melakukan hal yang nekat. Sayangnya Jeon Jaeguk menghentikan niatan putranya lebih dulu, entah apa yang dia lakukan sampai membuat Sanghoon tak dapat berbuat apa-apa melihat putra pertamanya dibuat menderita oleh banyak orang.
Dia pun menjadi orang pertama yang paling hancur kala mengetahui Kijung telah tiada. Salah satu pelaku pembunuhan putra pertamanya pun berhasil ia bunuh dengan tangannya sendiri. Tak ada satu orangpun yang tahu mengenai hal tersebut, ia menyembunyikannya begitu rapih selama ini sampai-sampai sang Ayah pun tidak mengetahui hal itu.
Rasa sakit hatinya juga masih membekas sampai sekarang, andai saja ia kehilangan kendali atas kesabarannya... hancur orang-orang itu beserta keparat lain yang membela mereka di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romance𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...