38. Panik Attack

1K 219 519
                                    





Intinya ramaikan komentar, ramaikan kalo pengen fanfic ini memiliki chapter seperti CEO JEON, chapter dari That's My Dad tergantung sama komentar dari kalian💜

Covernya besok ya... jaringan disini lagi ngk baik-baik aja😭


























Jungkook menggigit bantal sofa saking tak kuatnya dia menahan rasa perih tat kala Yeona mengompres luka di bahu serta punggungnya itu.

Ia ingin berteriak sakit! Tapi Jungkook sadar bahwa harga dirinya sebagai seorang laki-laki sedang dipertaruhkan. Yeona santai saja, lagipula dia berpikir kalau Jungkook tidak apa-apa dengan kain di genggamannya yang asik menekan luka si pria.

"Memarnya cukup parah."

Pemuda Jeon tidak menjawab apapun, dia sibuk menahan rasa sakit sekaligus perih dan memejamkan kedua mata kuat-kuat.

"Apa anda yakin masih kuat bekerja untuk besok, Senior?"

"..............." Kapan sih selesainya?!!

Dia mengoceh dari dalam hati, memaki Yeona melalui batinnya karena wanita ini tak habis-habis mengompres lukanya. Tahu begini dia tidak akan mau jujur terhadap keadaan bahu dan punggungnya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Senior?"

"Iya, Yeona. Aku masih bisa bekerja untuk besok..... jadi aku harap kau cepat selesai mengobatiku. Aku ingin segera------istirahat."

"Sebentar, biar saya ambilkan alko----"

"Tidak, tidak perlu... begini saja aku sudah merasa lebih baik." ujar Jungkook membuat gerakan Yeona terhenti. "Baiklah...."

Jungkook menarik nafas lega, ia memakai baju kaos biru tua yang berukuran oversize itu dengan gerakan cepat namun terkesan hati-hati pula. Sementara Yeona membereskan seluruh alat kompresan diatas meja.

"Lebih baik jangan pakai baju dulu, nanti keringnya lama..." ujar Yeona. Lalu berjalan menuju dapur, membuat Jungkook terpaku dalam sekejap.

"Aku akan sering sakit mulai sekarang,"

Yeona yang tengah mencuci baskom kecil di wastafel melirik ke belakang, menemukan Jungkook tengah bersandar di ambang pintu dapur.

"Aku mau perhatianmu terus Yeona...."

"Jangan menyiksa diri anda Senior."

Jungkook duduk di kursi meja makan, memperhatikan Yeona sambil menopang dagu dengan tatapan penuh kekaguman dan cinta. "Kau wanita luar biasa, kau pasti bisa menjadi seorang Ibu dan istri yang sempurna."

Wanita Bae terkekeh kecil dan berjalan mengambil sebuah kain untuk mengeringkan tangannya.

"Benarkah?"

"Tentu! Masakanmu enak, kau mengurus rumah dan anakku dengan baik, bahkan kau sering membantuku dalam banyak hal...."

"Saya tidak pernah berpikir untuk bisa menyandang status itu."

Jungkook tersenyum menanggapi omongan Yeona, "Eunwoo pria paling beruntung jika bisa menikahimu nanti...."

Senyum Yeona tiba-tiba pudar, ia menundukkan kepala. Sementara Jungkook beranjak dari kursi tersebut masih dibarengi senyuman lebarnya.

"Apapun hasilnya nanti, aku sudah berusaha.... sebelum kau resmi menjadi istri Eunwoo. Aku masih memiliki banyak peluang bukan?"

Pria itu lantas berjalan pergi, namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti dan melirik ke belakang. "Aku mencintaimu Bae Yeona...."

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang