25. Kembali

1K 218 314
                                    























Hallo, maaf baru muncul ke permukaan... seperti biasa, kalau komentarnya menurun maka cerita ini tidak akan berlanjut. Terimakasih....



















 Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Yeona tengah menyiram tanaman bunganya pagi itu, malam tadi setelah berdebat panjang dengan Jeon Jungkook dalam perkara mengusir pria tersebut dari rumahnya... Jungkook akhirnya menurut, dan Yeona bersyukur karena sang anak tidak menanyai keberadaannya lagi.

Bagi Junwoo, bertemu dengan sang Ayah meskipun hanya berlangsung sebentar sangat berarti baginya. Dan lain kali dia tidak akan memaksa keadaan, Ayahnya sibuk dalam pekerjaan. Junwoo tidak ingin egois kali ini.

Malam tadi Yeona dan Jungkook kembali berdebat hanya karena masalah warna pintu kamar Junwoo. Kata pria itu... dia tidak mau anak laki-lakinya terlihat feminim, cih!

Bae Yeona malah mempertanyakan otak Jungkook, apakah seorang pria tidak boleh suka dengan warna pink??

Dan dengan tingkat kepercayaan dirinya, Jungkook mengatakan begitu lantang bahwa warna seperti merah kesukaannya jauh lebih baik bagi harga diri seorang laki-laki!

"Yuhuuu~!!!"

"Jiae?" wanita itu segera menaruh selang air kala kedatangan sang sahabat.

"Kau tidak masuk kuliah?"

"Nanti sore,"

Jiae menganggukkan kepala lantas menaruh dua kantong kresek besar bawaannya kedalam rumah Yeona begitu saja.

"Apa itu, Jiae?"

"Benda-benda lucu untuk ponakanku?"

"Kau ini, jangan terbiasa. Lebih baik uangnya kau simpan untuk keperluan hidupmu sendiri."

"Lagipula aku beli semuanya untuk ponakanku, kau jangan repot deh? Mana Junwoo ku yang lucu?"

"Main ke rumah Mia...." ujar Yeona, kembali menggelengkan kepala usai membantu sang sahabat mengeluarkan barang-barang itu dari dalam kantong kresek besar.

"Pagi-pagi dia sudah main di rumah Mia?"

"Tadi Ibunya kemari dan menjemput anakku, katanya... Mia ingin bertemu Junwoo."

"Bagaimana kalau suatu saat mereka berjodoh?"

Pletak!

"Jangan berpikiran macam-macam, anakku masih kecil."

"Iya-iya! Tapi jangan jitak kepalaku juga dong?! Selain sakit... make-up ku bisa luntur!"

Yeona berdecak lalu menyusun seluruh mainan pemberian Jiae ini kedalam lemari khusus. Dia akan bilang pada anaknya nanti, kalau Bibi nya yang bar-bar itu datang kemari dan memberinya banyak hadiah.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang