24. Love = War

1.2K 237 471
                                    







Simple aja kok mintaku, komen. Ngk muluk-muluk kan?

Kalo masih mau tambahan chapter ya komentar sayang, bukan malah gone pas chapter lagi happy😅

















Kalo masih mau tambahan chapter ya komentar sayang, bukan malah gone pas chapter lagi happy😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Jungkook mematikan komputer kerjanya saat tiba jam istirahat. Ia merenggangkan seluruh otot tubuhnya, sambil menguap akibat jadwal pekerjaan yang terlalu padat.

Dia baru bisa tidur pada pukul setengah tiga dini hari malam tadi akibat sebuah map yang sang Kakek berikan. Lalu pagi-pagi, ia sudah dibangunkan, dipaksa bersiap-siap karena ada rapat dadakan yang tiba-tiba saja dibuat.

"DOR!!!!"

"KYAK!"

Seorang pria yang datang mengejutkan lelaki itu diam-diam tampak tertawa kencang, sementara Jungkook justru membentuk wajah masam lantas mengambil tas kerja dan membuangnya tepat di muka pria tersebut.

"Sialan kau Park Jimin!"

"Cih! Sudah besar masih melamun?"

"Aku mengantuk brengsek!"

"Ayo kita minum kopi?" ajaknya, asal duduk diatas meja dan memakan jajanan ringan milik sahabatnya ini.

"Pergilah, aku hanya butuh tidur satu jam."

"Kau ada pekerjaan lagi setelah ini?"

"Aku tidak akan bisa santai kalau Kakek ada di perusahaan." sahutnya ingin menggeplak wajah Jimin dengan sebuah laporan tapi pria itu malah menahan tangannya lebih dulu.


Jungkook berdecak sekali lagi, "Mengapa Kakek tidak menginap di Jeju selama satu bulan? Ish!"

"Jangan kekanakan, Tn. Jaeguk terlalu menekanmu karena kau keturunan satu-satunya."

"Mau bertukar nasib?" tanya Jungkook dibarengi wajah mengantuknya itu. Dia kesal karena setiap kali akan melipat tangan diatas meja untuk lanjut tidur, Jimin terus saja mengeluarkan suara.

"Harusnya kau bersyukur, terlahir dari keluarga konglomerat. Harta kalian bahkan tidak akan habis selama tujuh turunan."

"Kau belum tahu betapa busuknya Jeon? Huh? Jika aku mau? Aku bisa mendatangi salah satu gedung siaran berita di televisi dan mengatakan pada dunia dengan lantang bahwa seluruh anggota keluargaku tidak waras!"

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang