Hallo, ini aku ngk pake revisi ya... habis ngetik langsung aku up. Capek banget sama urusan di rl, jadi pengennya ya tidur aja begitu selesai kerja🥲
Jadi maaf banget kalo masih banyak typo bertebaran apalagi feel yang bener-bener kurang.
Target chapter berikutnya, 250 komentar... sekali lagi perhatian, kalo kalian gila-gilaan komen akupun bakal gila-gilaan up kaya dulu di sela-sela kesibukan rl aku... tapi sayangnya komentar ngk sesuai harapan, jadi mau lanjut cepet pun ngk mood banget😅
Ramaikan paragraf temen-temen semua.....!!
Cover halaman menyusul ya... jaringannya jelek banget di tempat aku🙏🙏
"-tubuhnya sangat besar!! Bahkan tidak bisa melewati pintu!!! HAHAHAHA!!!!"
Jiae dari tadi terus bercerita pasal hal-hal lucu bahkan sampai tertawa terbahak-bahak, namun Yeona justru melamun sembari menatap seseorang yang tengah asik bercanda ria dengan teman-temannya di bangku kantin ujung.
"Tck, daritadi aku bicara sendirian?"
Wanita itu menundukkan kepala lalu menghela nafas, "Jiae-ya... aku pulang duluan ya?"
"Hey! Tapi kita masih punya kelas terakhir."
"Aku sedang tidak enak badan." katanya, beranjak dari kursi dan segera pergi untuk mengambil tasnya di kelas.
Segerombolan laki-laki paling populer di kampus tersebut tampak menoleh untuk melihat keributan dari kedua siswi. Yang mana Jiae berteriak memanggil nama sahabatnya namun diacuhkan begitu saja.
"Biasanya kau menempel sekali dengan Ibu dari anakmu, Kook?"
"Berhenti bicara hal-hal konyol! Aku belum punya anak." sahutnya membuat raut wajah ceria pria itu menghilang.
Pertama kalinya Jungkook menampakkan kesan dingin seperti sekarang. Dia bahkan tidak menoleh sedikitpun melihat keributan di sebelah sana seakan benar-benar tidak peduli pada wanita itu lagi.
"Tapi aku rasa ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Aku dengar dari Taehyung kalau kau sering mampir ke toko kue perempuan itu. Dan sekarang kalian bersikap seakan tengah marahan....?" ujar Park Jimin menambah rasa kesal yang dimiliki oleh pria Jeon ini.
Ia tak menyahut apapun lagi, diamnya membuat mereka mengerti kalau laki-laki tersebut tidak ingin diganggu sama sekali.
Biasanya Jungkook lebih bersikap menyebalkan dan tengil, ia senang sekali menganggu, sikapnya mirip bocah. Hanya saja kali ini.... dia menunjukkan perubahan dari raut wajahnya.
Namjoon memperhatikan lama, kemudian ia terkekeh kecil dan menegak jus mangga kesukaannya. Tak lama kemudian, Namjoon beranjak dari kursi untuk bersiap pergi, "Aku ada kelas."
Dia hanya mengatakan hal itu lalu segera berjalan meninggalkan kantin. Melangkah melewati koridor kampus hingga sampailah ia di depan kelas hukum. Kim Namjoon berjalan masuk, menemukan seorang wanita berada di dalam sana sendirian tengah mengemasi barang-barangnya kedalam tas.
"Bisa kita bicara sebentar?"
Kegiatan Yeona seketika terhenti. Tidak lama, karena setelahnya ia sibuk memasukan buku-buku kedalam tas tanpa memperdulikan kedatangan Kim Namjoon.
"Apa kau kurang bisa mendengar?"
"....... saya tidak mengenal anda."
"Setidaknya kau tahu kalau aku merupakan sahabat Jungkook."
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romantizm𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...