45. Good Bye

1K 243 652
                                        
















Kalo dapat notif komentar bertambah seperti sedia kala. Ramenya poll.... ending ditahan untuk besok. Tapi kalo sama aja ya... setengah jalan doang alur fanfic ini 😂


























Satu Minggu usai menjalani perawatan di rumah sakit, Jungkook akhirnya di bolehkan pulang. Dia mengajak Yeona dan Junwoo tinggal di apartemennya. Mereka masih harus berada di Seoul, ini adalah perintah Sanghoon karena dikhawatirkan... kejadian seminggu lalu akan kembali terulang.

Bae Yeona awalnya menolak, dia tidak ingin berada di kota ini lagi. Kota yang menyimpan kenangan menyakitkan baginya, menjadi saksi atas tewasnya sang Kakak, awal kehancuran Seohyun selama wanita itu hidup.

Tetapi pada akhirnya, Yeona memilih untuk mengiyakan dengan syarat... tidak boleh ada keluarga Jungkook datang kesana. Termasuk kedua orangtuanya.

Jungkook menyetujui itu, dan sekarang... mereka pun tinggal di tempat kediaman Jungkook yang lokasinya cukup dekat berada di sekitar daerah pantai.

Bae Junwoo asik bermain di lantai atas, kata dia lautnya indah dan membuatnya betah ada disana. Sementara Yeona dan Jungkook berada di ruang keluarga. Duduk di sebuah sofa dengan pemandangan pantai yang tak kalah mempesona.

"Kau bisa tetap berada di apartemen, aku sudah memberikan seluruh akses masuk ke tempat ini padamu. Jadi tidak perlu khawatir jika ada tamu yang datang...."

"Jungkook-ssi,"

"Ya?" sahutnya sambil melepaskan plester yang menutupi luka di telapak tangannya itu.

"Boleh aku meminta sesuatu?"

"Tentu, katakan apapun yang kau mau." Jungkook memberikan senyum paling manis dan tulus pada Yeona, dia sampai mendekatkan wajah mereka lantas menyelipkan rambut wanita itu ke belakang telinga.

"Aku tidak ingin ada pekerja."

"Kenapa?"

"........ aku terbiasa melakukan pekerjaan rumah sendiri."

"kalau begitu, Bibi Lim hanya akan membereskan rumah dan mencuci pakaian. Kau bisa memegang alih bagian dapur."

"Jungkook-ssi, aku tidak ingin ada tambahan orang."

Jungkook terkekeh lalu mengecup hidung gadis ini. "Kehadiran Bibi tidak akan mengacau keromantisan kita Yeona...."

Seketika, kedua pipi wanita tersebut memerah. Dia segera menjauh dari Jungkook, beralasan mandi karena memang waktunya sudah masuk malam hari.

Jeon Jungkook tertawa lagi, tingkah Yeona yang menggemaskan itu membuatnya hampir pingsan berkali-kali. Ah, seharusnya tadi dia bertanya pada Yeona tentang hubungan keduanya.

Apakah sekarang mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih?

"Tuan... ini kopinya."

"Bi, setelah ini pekerjaan Bibi dan yang lain hanya mengurus apartemen kecuali bagian dapur. Juga ada tambahan pekerjaan, menemani putraku."

"Tapi saya merasa tidak enak hati jika Nyonya memasak."

"Ini kemauan Nyonya," sahut Jungkook yang terpaksa harus dimengerti oleh pekerjanya. Wanita paruh baya tersebut membungkukkan sedikit badannya pertanda mengerti, lalu ijin ke belakang untuk menyiapkan makan malam yang sudah dimasak.

Pria itu berjalan pergi meninggalkan ruang tamu, menuju lantai atas dimana Junwoo sedang berada disana. Jungkook tersenyum memandangi putranya dari ambang pintu, dimana Junwoo sedang memegangi dinding kaca ruangan sambil menatap kearah lautan.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang