54. Hug

1K 236 536
                                    






































Hallo!! Aku kembali lagi malam ini, terus tinggalkan jejak berupa komentar kalau tidak mau ada dalam daftar blacklist. Aku lagi rajin-rajinnya bersih-bersih readers lama yang sekarang udah menghilang nih🙏

Masih tetep mau minta maaf kalo banyak kekurangan dalam chapter kali ini, baik ngk nyambung, bahasa kurang ngena, maupun ngk nge-feel🙏

470 komentar, baru aku lanjut. Terimakasih 💜






























 Terimakasih 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Jungkook mengunyah apel dibarengi tatapan malas kearah Ayahnya yang sedang asik mengobrol dengan Junwoo. Sementara Minji tengah membaca berkas-berkas penting soal kasus pembunuhan Jeon Jaeguk.

Yeona berada di dapur, gadis itu bilang ingin membuat kue yang bisa menemani keluarga mereka bercerita di ruang tamu. Lagipula ini hari Minggu, jadi segala macam kegiatan di luar tidak sesibuk hari lainnya.

"Kenapa tidak pergi kerja? Rasanya aneh sekali melihat Ayah duduk dan cerita-cerita disini."

Minji langsung menoleh cepat kearah sang putra lalu memutar malas kedua bola matanya. "Kau juga bukannya mau bertemu Haruki? Kenapa masih disini?"

"Pertemuannya kan disini! Oi bocah, ayo kemari. Duduk diatas pangkuanku saja,"

"Tapi Junwoo maunya sama Kakek."

Jungkook merasa kalah telak, dan dia tidak terima karena sang putra sekarang tak lagi mau bersamanya.

Dia sama seperti Minji, takut kalah saing oleh Jeon Sanghoon. Padahal pria paruh baya itu tak berbuat apapun, sikapnya begitu tenang dan tidak bar-bar seperti istri dan anaknya.

"Yang ini juga, yang ini.... sama yang ini, uuuuuu~~Kakek.... hihihihi,"

Telinga Jungkook dan Minji rasanya benar-benar panas mendengar obrolan asik Junwoo dan Sanghoon. Sampai si pemuda Jeon itu ingin sekali membakar rumah mewah milik sang Ayah.

"Ibu, cepat suruh Ayah pergi kerja!"

"Oi Sanghoon, kau bilang tadi malam mau menemani Panglima ke luar kota?"

"Tidak jadi, aku sudah menyuruh Letjen Eunsook." Sanghoon kemudian tersenyum teduh kearah Junwoo yang tengah memainkan pipi serta hidungnya. "Aku ingin menghabiskan waktu dengan cucuku."

"Ayah seharusnya mengajak Ibu kedalam kamar, pergi sana mesra-mesra. Aku dari kemarin-kemarin ingin main dengan putraku sendiri saja rasanya sulit."

"Sudah, setiap malam kami mesra-mesra. Iya kan Minji?"

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang