68. Important people

663 40 136
                                    


Jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian, makasiiii,














Jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian, makasiiii,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Pagi-pagi sekali Jeon Sanghoon sudah pergi ke markas kemiliteran. Jam sembilan nanti dia ada janji bertemu dengan Jenderal besar dari Inggris, Sanghoon pun sengaja sudah berangkat tugas sekitar pukul setengah lima pagi karena ada yang ingin ia selesaikan.

Lapangan besar dari kamp militer hari itu juga sudah diisi oleh puluhan ribu pasukan. Sanghoon memang sengaja menyuruh prajuritnya untuk berkumpul karena ada yang ingin dia sampaikan.

Sang Jenderal besar berdiri diatas sebuah podium, memberikan tatapan serius dalam waktu cukup lama sehingga membuat keadaan benar-benar sunyi.

"Selamat pagi, semuanya... maaf jika aku sudah menyita waktu istirahat kalian untuk berkumpul disini. Aku tidak akan bicara lama, aku juga sengaja mengumpulkan kalian untuk membicarakan hal serius. Aku ingin kalian langsung tahu maksud dan tujuanku, tanpa perlu ku sampaikan dulu pada Letjend Yoo Eunsook."

Pria paruh baya ini menarik nafas panjang, "Sebenarnya berat bagiku untuk tetap bersikap profesional dalam situasi ini. Kehidupan keluargaku di usik, nyawaku terancam, banyak musuh dari luar menginginkan kematian ku. Aku ingin keluar dari batasan, dan maaf jika keputusanku selanjutnya ikut mengancam keselamatan kalian."

"Siapapun yang tidak ingin ikut campur aku ijinkan tetap diam, dan siapapun yang berada di pihakku, menuruti perintahku... aku ucapkan terimakasih banyak. Aku juga tidak peduli sekalipun ada mata-mata disini," tatapannya jatuh sedemikian tajam kearah seluruh prajuritnya. Lantas melanjutkan perkataan, "Aku tidak takut. Aku tidak takut pada segala hal termasuk jika jabatanku di pertaruhkan atas keputusan ini."

"Aku lebih takut keluargaku terkena imbas, tragedi berdarah itu... aku tidak ingin kejadian lagi. Aku pun tidak mau sampai kecolongan seperti Jeon Hweji. Jadi... untuk meminimalisir keadaan, aku terpaksa mengambil langkah ini."

Sanghoon menarik nafas panjang lantas berkata, "Apapun yang terjadi di perbatasan.... jangan sekalipun kalian bertindak tanpa arahan langsung dariku. Jangan ada perlawanan tanpa perintah langsung dariku, biarkan saja begitu... jika kalian menganggapku sebagai Jenderal kalian maka ikuti perkataanku. Orang luar termasuk menteri pertahanan tidak berhak memberi kalian perintah, hanya aku. Pimpinan kalian."

Jeon Sanghoon tiba-tiba saja membungkukkan badan, lama. Cukup lama hingga akhirnya ia pun menutup pembicaraannya.

"Terimakasih banyak.... terimakasih atas kerjasama kalian, terimakasih sudah mau mengerti keadaanku. Aku janji... tidak akan melibatkan kalian lebih jauh, tolong.... bantu aku."

Letjend Eunsook hampir tidak bisa mengatakan apapun lagi, dia benar-benar menaruh dendam terhadap Do Myeongji beserta orang-orang di belakangnya.

Berani sekali mereka! Berani sekali orang-orang rendahan itu cari gara-gara dengan Jenderal besarnya!

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang