52. Thanks

958 240 639
                                    




























Ramaikan terus paragraf dengan komentar kece kalian, maaf banget kalo ngk nge-feel atau alur di chapter kali ini ancur parah. Capek banget abis pulang kerja langsung ngetik, ini mau lanjut ngetik e-book dua N.E.X.T karena bentar lagi deadline 🫂

Tembus 450 komentar aku lanjut, terimakasih banyak bagi teman-teman semua yang masih mau berkomentar dan ngk ngilang begitu aja... luv you full♥️

Oh iya, kemungkinan besar fanfic ini bakal ku privat, so... nikmati sepuas kalian, hadir terus memberikan komentar supaya ngk ada di daftar blacklist 🙏🙏

Happy birthday to me💜



























Happy birthday to me💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














































"Aku takut Junwoo membuat bawahanmu repot dibawah," Yeona hendak beranjak dari sofa. Namun dengan segera Jungkook menarik pergelangan tangannya. "Dia masih anak-anak, membuat kekacauan di usianya itu sangat wajar."

"Tapi Junwoo bisa saja mendatangkan kekacauan. Pekerjaan karyawanmu pasti terganggu,"

"Tenanglah oke? Aku tidak keberatan sekalipun Junwoo mengusir rekan bisnisku. Ayo suapi aku Yeona, aku lapar... tidak sempat makan di perjalanan pulang dari Busan loh?"

"Jungkook manja sekali," Yeona terkekeh lantas membuka bekal diatas meja. Lihat, gadis ini bahkan mau-mau saja menuruti permintaan Jungkook serta menanggapi sikapnya yang seperti bayi.

Suasana baru, pantas disebut begitu bukan? Sebenarnya Yeona sedikit risih melihat begitu banyak foto pimpinan Jeon yang dimulai sejak generasi pertama sampai foto Jungkook digenerasi ke-9 ini.

Namun Yeona enggan menyayangkan lagi terhadap takdir yang sudah ditetapkan pada Jungkook. Iya, Yeona akan mencoba mendengarkan saran Dokter Min Yumi. Tentang mempercayai satu orang saja dari Jeon, hingga ia tidak dapat menemukan kecacatan didalamnya.

Yeona berharap, dengan menerima Jungkook kedalam hidupnya sebagai Jeon tidak akan membawanya kedalam nasib sial yang pernah dialami sang Kakak. Gadis itu pun benar-benar memohon pada takdir, agar tidak ada korban lagi selain Tn. Jaeguk sebagai target terakhir. Dia bukannya tidak siap menghadapi kematian entah dengan cara apa nantinya, namun mati konyol ditangan Jeon bukanlah akhir hidup yang mau ia dapatkan.

"Boleh aku bertanya?" Jungkook menganggukan kepala dan menerima suapan terakhir dari wanita tersebut.

"Uhm...... dari keseluruhan pimpinan Jeon, apakah kau mengetahui perjalanan hidup mereka semua?"

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang