9. Ruang untuk berdua

1.5K 280 203
                                    





Langsung aja karena aku mau tidur, capek banget habis pulang kerja🥲

200 komentar kalo bisa sih hehe, penuhi paragraf ygy😁😁 itu pun kalo kalian bersedia ikhlas sih😅


















200 komentar kalo bisa sih hehe, penuhi paragraf ygy😁😁 itu pun kalo kalian bersedia ikhlas sih😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Yeona menyapu halaman toko kue nya, hari ini ia akan berangkat ke kampus pada sore hari. Beberapa kali wanita itu menyunggingkan senyum melihat sang anak yang tengah asik memainkan pesawat remot pemberian Jungkook kemarin.

Syukurlah.... dia bisa membawa pulang sang putra meskipun harus ada adegan drama dimana ia menangis begitu mendengar ucapan menohok Jungkook. 'Kau akan menangis darah saat Junwoo dewasa memutuskan untuk membencimu. Selamanya.'

Membayangkan hal itu saja berhasil membuat hati Yeona teriris sakit, ia tidak akan bisa menjalani hari-harinya dengan baik jika sang anak tidak ada di kehidupannya.

Junwoo sudah menjadi obat paling ampuh bagi Yeona mengatasi trauma yang pernah ia alami dulu.

"Boy!!!"

"Hai! Paman Eunwoo, lihat.... Junwoo punya mainan baru. Paman Jungkook belikan, bagus ya?"

Pria bermarga Cha itu terkekeh kecil lantas menganggukkan kepala. Lalu mengusap surai Junwoo dengan gerakan amat lembut sebelum akhirnya berjalan kearah Yeona.

"Maaf untuk yang tadi malam."

"Tidak apa,"

"Aku pikir kau memang perlu bantuan... tapi ternyata tidak. Yeona, aku selalu ada jika suatu hari nanti kau berubah pikiran."

"Terimakasih Eun."

"Sama-sama..." sahutnya menyunggingkan senyum manis dan mengikuti langkah sahabatnya dari belakang.

Mereka berada didapur, tentu saja membuat kue-kue untuk jualan hari ini dan Eunwoo bersedia membantu seperti biasa.

Mereka mengobrol ringan, membuka percakapan dengan hal-hal kecil. Yang mana Eunwoo tengah menjelaskan kalau kepergiannya ke Jepang tertunda sampai bulan besok.

"Sebaiknya kau jangan terlalu sering kemari, Eun. Aku tidak ingin kejadian empat bulan lalu terulang lagi... pacarmu datang kesini dan marah-marah tidak jelas. Ingat? Rambutku sampai ditarik-tarik kuat olehnya...."

"Maaf, lagipula aku sedang tak memiliki kekasih. Selain fokus untuk berkuliah di Jepang sebentar lagi... mereka terlalu mengganggu."

Yeona tertawa kecil menanggapi itu sambil geleng-geleng kepala, "Kau saja yang selalu salah pilih?"

"Aku mau memilihmu, tapi kau bilang kau tak memerlukan pendamping."

"Sayang sekali... jika perasaanku tidak mati? Aku mungkin sudah jadi istrimu sekarang? Kau pria baik, tidak mungkin ada yang bisa menolakmu?"

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang