𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮!
Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...
Intinya jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jungkook, sudah. Jangan bertingkah lagi." pemuda Jeon menoleh malas kearah sang Ayah, dia berdecak lalu kembali memakan keripik kentangnya begitu santai.
"Sikapmu memang tidak bisa dewasa."
Jeon Jungkook menyipitkan kedua mata, memandang Kakeknya itu dengan tatapan datar. "Aku tidak cari masalah duluan loh disini?"
"Kau calon pewaris Jeon, pimpinan di keluarga besar kita. Seharusnya kau memiliki wibawa yang kuat seperti Ayahmu."
"Nye~nye~nye~" ledeknya, asik memakan keripik tersebut tanpa memperdulikan pandangan menusuk Jaeguk kerahnya.
Jungkook memang begitu, dia pandai menempatkan karakternya dalam sebuah kondisi. Menjadi manja jika bersama Yeona, tengil dengan keluarganya, dewasa dihadapan anaknya.
Harmonisasi kehidupan menurut Jungkook adalah menikmati hidup suka-suka. Tidak boleh ada satupun orang yang merusak tujuan hidupnya. Jungkook itu memiliki pendirian optimis, saat dia tidak suka dengan seseorang, pria tersebut akan mengatakannya dengan lantang.
Dulu saat masa sekolah, dirinya pernah membenci satu orang siswi pemalu dan mau-mau saja mendapat Bullyan. Sambil menahan rasa jengkel, Jeon Jungkook berteriak tepat didepan mukanya; "Gadis lemah, tinggallah di dalam rumah jika tidak bisa melawan orang-orang tolol itu! Kau ini bukan mayat!"
Dia bukannya tega mengata-ngatai seorang korban penindasan, tapi tiap kali gadis tersebut menjadi korban Bullyan, Jungkook selalu menyelamatkannya dan berharap kalau siswi itu akan melawan sendiri di hari-hari selanjutnya.
Neneknya pun pernah bilang, agar Jungkook tidak perlu mendengarkan penilaian orang lain. Ini hidupmu, jangan biarkan kau diperintah oleh satu orangpun.
Jaeguk juga hanya takluk pada istrinya, dia tidak akan bisa berbuat banyak jika istrinya sudah memberi peringatan. Misalnya dulu, Nenek Jeon memaksa agar Jaeguk mengijinkan Kijung untuk melakukan tes militer.
"Dia tidak cocok menjadi pewaris." ujar seorang wanita dari keluarga Lee. Sora yang ada disampingnya hanya tertawa, lalu memandang kagum kearah pemuda Jeon .
"Jungkook itu anak yang ajaib. Percaya padaku, dia bisa menjadi pimpinan yang baik setelah menggeser posisi Ayah."
"Apa kau yakin Sora?"
"Ayolah Taehee... tidakkah kau lihat tingkahnya itu? Dia benar-benar berbeda dari para pemimpin Jeon sebelumnya."
Wanita tersebut menganggukkan kepala, "Benar sih? Kalau Kijung masih hidup dan menjadi pewaris... sikap tenang dari pimpinan terdahulu pasti masih terjaga."