57. Be mine

1.1K 234 616
                                    



























470 komentar baru aku lanjut ya!! Ayo ramaikan paragraf!! 💪

Selamat malam Minggu bagi yang jomblo seperti aku☺️ eh, lupa kalo saiya dah punya mas cuamik Min Yoongi 😵





























Selamat malam Minggu bagi yang jomblo seperti aku☺️ eh, lupa kalo saiya dah punya mas cuamik Min Yoongi 😵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Sanghoon meninggalkan markas begitu Letjen Yoo Eunsook memberitahu bahwa dia sudah mendapatkan keberadaan Choi Daehoon.

Tadi pagi, tepat pada pukul dua, dia langsung bergegas menuju wilayah Gyeongju dengan membawa lima orang tentara. Sanghoon pun meminta bantuan pada pihak kepolisian Gyeongju untuk mengepung lokasi keberadaan Daehoon diam-diam.

"Pak, kami bertiga sudah berada diatas tiga gedung dengan sniper yang sudah siap."

"Jangan berbuat apapun sampai ku berikan komando." jawab Sanghoon lantas mengakhiri percakapan mereka lewat handy talkie.

Pria paruh baya tersebut berjalan masuk kedalam gedung sambil melakukan penyamaran, dia menjadi seorang office boy dengan topi serta masker bewarna biru muda menutupi wajahnya.

Begitu tiba, Sanghoon pun berjalan menuju tempat resepsionis hotel. Dia mengeluarkan kartu identitasnya sebagai anggota Intel, yang mana langsung mendapat sambutan takut-takut mereka.

"Dimana ruangan Choi Daehoon?" suara Sanghoon terdengar dalam disertai tatapan mata sedemikian tajam. Dia sungguh memancarkan aura gelap yang siap membinasakan apapun dihadapannya jika tak mendapat jawaban memuaskan.

"K-kamar 122, Pak..."

"Bawahanku ada disetiap sudut tempat ini, jika kalian berbohong aku tidak akan menjamin kehidupan untuk kalian bertiga."

"Kami bersumpah, Pak..."

"Pancing dia kemari,"

"Tapi-----b-baik, Pak!" resepsionis tersebut langsung menuruti permintaan Sanghoon.

Sementara laki-laki paruh baya itu tampak melirik kearah jam tangannya yang mana telah menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Jeon Sanghoon bersiap di tempatnya, dia berlagak membersihkan lantai dengan sebuah alat pel dibarengi tatapan yang bermain lincah ke segala arah.

"Lampu kamar target menyala, Pak..."

"Tetap berada di tempat." sahutnya pelan melalui headset bluetooth yang dirinya kenakan. Kemudian menunggu kedatangan Choi Daehoon sekitar 20 menit lebih.

"Kenapa kau membangunkan aku wanita sialan?!"

"Maaf, Pak... saya hanya menjalankan tugas. Ada kerusakan kecil dari sebuah kabel di kamar anda dan kami harus memperbaikinya."

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang