Nafasku sedang menggebu, begitu juga dengan nafas Kiyan yang sama menggebunya. Kita sedang berada dibawah gairah halal. Tubuhku sudah basah penuh dengan butiran-butiran keringat. Kiyan yang masih menikmati alunan hentakannya tidak lepas menatap dan mencumbuku dengan gairah.
"Ah...." desahanku adalah bentuk aku menikmati setiap alunan hentakan Kiyan.
"Sayang...."
"Mmm...." aku memeluknya sambil menekan bagian pinggangnya dengan kedua kakiku yang melingkar dipinggannya.
Yang semula hentakannya masih mengalun pelan kini dipercepat. Akupun mengerang ditelinganya. Sampai akhirnya aku dan Kiyan mencapai puncak kenikmatan bersamaan.
Kiyan langsung terlemas diatas tubuhku, aku juga terlemas dan memeluknya.
"I love you...." ucap Kiyan sambil mencium keningku lalu berbaring disampingku.
"I love you too..." ucapku yang berbalik bergelayut memeluk tubuhnya.
Dua puluh menit kita berbaring berdua dengan kondisi telanjang dan saling memeluk. Setelahnya kita langsung membersihkan diri.
Usai mandi bersama, pakai baju dan menikmati hari libur. Aku dan suamipun sarapan sambil menunggu anak-anak bangun.
"Gimana progres jualan kamu?, katanya ada yang request dua hari sekali?"
"Iyya, ada yg mesen dua hari sekali dengan menu yg berbeda-beda"
"Mmm...kamu sanggup nggak?"
"Yaah aku sanggup aja, asal kamu ijinin aku rekrut kak Nisa secara legal untuk bantuin aku..."
"Hmmmm...aku kan udah pernah bilang dari awal untuk cari orang yg bisa bantuin kamu ngerjain kerjaan rumah, kan kamu yang selalu nolak...."
Aku terkekeh mendengar ucapannya. Ternyata aku sendiri yang nggak ijinin diri aku dibantu secara legal sama kak Nisa.
"Aku ngijinin dan aku nggak melarang kamu, kalau sekarang kamu mulai serius sama bidang masak kamu...aku cuma nitip kalau kamu cape jangan dipaksa untuk terima orderan, bahkan kalau perlu kamu juga rekrut orang yang bisa anter2 makanannya...."
"Wah kalau itu biayanya besar sayang, lebih baik selama nganter masih bisa aku aja. Yang terpenting kak Nisa sekarang bener2 di rekrut dan digaji per bulan"
"Iyaa...iyaa...obrolin aja sama kak Nisa...nanti gaji kak Nisa dari aku aja...jangan kamu..."
"Loh ko gitu?"
"Loh iya dong, kan dia udah bantuin kamu buat ngurusin rumah. Yaah itu tanggung jawab aku....bukan kamu...kecuali dia di rekrut buat bantuin usaha kamu,baru itu urusan kamu...." Kiyan melempar senyum yang menggoda aku.
"Hahahaha...iya....iyaa deh....kalau nanti kak Nisa jadi double job, aku bonusin aja dari uang aku..."
"Oohh itu mah urusan perusahaan kamu sendiri..."
Kita tertawa bersama.Yaa Kiyan selalu mengerti kondisiku, kebutuhanku, keinginanku, dan dia tidak pernah memaksakan kehendak dia. Kita selalu share, selalu diskusi. Aku tidak pernah jalan sendiri karena Kiyan selalu bisa mendampingi aku dalam hal apapun.
Kiyanza Adiputra. Seorang laki-laki yang membuat aku jatuh cinta di pertemuan pertama.
Tepatnya aku baru mulai kerja di perusahaan elektronik ternama di Indonesia. Aku disana bekerja sebagai Admin di departemen Impor-Ekspor. Aku diajak mengelilingi kantor dan berkenalan dengan orang-orang yang bekerja disana. Seingat aku saat itu aku ditemani sama seniorku Mas Adi. Setiap departemen kita kunjungi dan mas Adi memperkenalkan aku dari seorang Manager sampe ke karyawan biasa sepertiku.
Selesai berkeliling aku kembali ke ruangan dan akan memulai pekerjaan. Disela-sela aku sedang diberi pengarahan oleh mas Adi datang seorang laki-laki yang jalan menuju mas Adi dan sempat saling diskusi mengenai pengiriman barang. Aku cuma memperhatikannya dengan terpesona dari jarak kurang lebih 2meter aja.
Entah apa yang membuat aku berani memperhatikan selama dia diskusi dengan mas Adi. Sesekali aku juga melihat dia melirik ke arahku, sepertinya dia menyadari aku sedang memperhatikannya.
Yaah siapa yang nggak akan terpesona dengan tubuh tingginya, badan yang proporsional, wajah yang oriental maskulin, dan wanginya dari jarak 5 meter aja udah kecium. Ditambah lagi body language nya dia yang menurutku cool dan menggoda sih.
Yaah disitulah pertemuan awalku dan Kiyanza Adiputra.
Sejak awal melihatnya aku sudah menyukainya bahkan aku jatuh cinta dengan tatapan dan senyumannya ketika kita berkenalan.
Masa perkenalan ke masa pendekatan cuma butuh waktu sebulan, masa pendekatan ke masa pacaranpun hanya butuh waktu dua bulan. Total dari awal ketemu dan memutuskan untuk pacaran itu hanya dalam waktu tiga bulan.
Aku dan Kiyan tetap pada porsinya saat itu. Walaupun kita menjalin hubungan, tapi kita di kantor tetap bersikap profesional. Aku melihat Kiyan bukan tipe laki-laki bucin kalau sedang bekerja. Kiyan akan menjadi bucin saat kita sudah pulang kantor. Sekalipun istirahat, kita saling memilih istirahat dengan tim kita.
Yaah itulah dari awal yang membuat hubungan ini menarik. Aku tidak terkekang dengan hubungan ini. Dari awal kita kenal, pendekatan sampai ke tahap pacaran kita memang seperti ini, sudah seperti partner.
Hubungan kita tidak pernah ada aturan yang dibuat salah satu pihak. Tapi tepatnya hubungan yang kita buat ini selalu ada diskusi, segala masalah pun kita diskusikan.
Sejauh ini Kiyan dan aku tidak pernah berdebat tanpa ada solusi, tidak pernah bertengkar karena saling ingin dimengerti, tidak pernah saling menyakiti karena tidak saling memahami.
Walaupun perjalanan menuju pernikahan kita sempet diuji. Kita pernah saling tersakiti dengan kondisi keluargaku yang sudah tidak utuh. Dan ternyata keegoisan, keotoriteran, dan tidak adanya diskusi itu dari pihak keluargaku terutama papahku.
Tapi yasudahlah aku tidak ingin mengingatnya. Karena hubunganku penuh dengan rasa sakit cukup lama. Enam bulan aku dan Kiyan tidak bisa berkompromi. Tiga tahun menjalin hubungan, enam bulan aku dan Kiyan merasakan jauh karena ternyata disaat itu kita tidak bisa saling diskusi.
Tapi setelah itu terlewati dan sampai saat ini hubungan kita terjalin seperti awal-awal lagi. Makannya aku sangat enjoy menjalani usahaku, karena ya itulah Kiyan. Dia selalu ada diposisi sebagai partner hidup. Bukan hanya sebagai suami.
Pernikahanku dengan Kiyan tidak pernah menjadi penghalang untuk aku melakukan segala sesuatu yang aku ingin lakukan. Kiyan selalu memberikan dukungan penuh dengan apa yang aku kerjakan.
Entah aku bisa atau tidak menemukan seseorang yang lebih baik dari Kiyan. Sejauh ini dialah yang masih menjadi juara di hidup aku.
Bertahun-tahun aku hidup sebagai anak pertama yang sudah mengalami perpisahan orang tua sejak dini. Sejak kecil dengan sendirinya aku sudah diberikan rasa melindungi diri sendiri, berkompromi dengan diri sendiri, berdiskusi dengan diri sendiri, mengolah segala pikiran dengan sendirinya, memilih sendiri baik buruknya jalan yang harus aku lewatin.
Silih berganti laki-laki yang datang di hidup aku untuk mengisi titik kekosongan di hati aku. Tapi semua hanya bisa singgah, aku tidak pernah bisa bertahan lama dengan mereka karena tidak ada yg bisa mengisi hati aku yang sudah lama kosong karena terbawa oleh perginya papahku.
Dan yaa ternyata seorang Kiyan lah yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk mengisi kosongnya itu. Dari awal kenal sampai detik ini menjadi suamiku, Kiyan tidak pernah menyakiti aku dengan caranya. Tetapi sebaliknya dia selalu membahagiakan aku dengan caranya, melindungiku dengan caranya, mencintai aku dengan caranya.
Kiyanza Adiputra laki-laki pertama yang dengan mudahnya mengisi titik kosong dalam hatiku dan sampai detik ini tidak pernah sedikitpun membuat hatiku kosong tanpa rasa.
Kiyanza Adiputra, dari hati yang paling dalam. Aku sangat mencintai kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
ChickLitWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...