Author pov.
Dering Hp membuat Karina terbangun dari tidurnya. Karina pun langsung mengambil HP yang terletak di nakas, dan melihat si penelepon pagi-pagi ini.
'Arisya' terlihat nama penelepon pagi-pagi itu.
"Hallo Syaa...." jawab Karina.
"Hallo cantiik..." sapa Arisya dari sebrang sana. "Kayanya lo baru bangun nih..."
"Hmmm ya...gw semalem nyampe jam 2 dan baru tidur jam 4..."
"Gw kira lo udah siap-siap..."
"Mmm emang ini jam berapa?"
"Udah jam 9 lewat 15 Karin..."
"Haaah???...GOD...harusnya gw emang udah siap-siap" sontak Karina langsung terbangun menyibakkan selimutnya.
"Lo bisa terlambat kayanyaaa..."
"Yeesss...uh..." jawab Karina sambil mengusap mukanya yang masih merasa ngantuk.
"Semalem Bragi langsung pulang?"
"Mmm kayanya dia juga masih tidur deh...."
"Huk...uhuk...uhuk...."
Terdengar suara batuk dari sebrang sana."Sya...kenapa Sya?..." tanya Karina panik.
"Eheekhm....nggak...nggak apa-apa...gw cuma kaget denger Bragi, eemmm apa tadi???" Ya Arisya memang terkejut mendengar jawaban Karin.
"Masih tiduuurrr...." Karina mulai menyadari kalau batuknya Arisya karena jawaban tentang Bragi yang memang menginap di Apartnya Karina.
"Emang Bragi nginep di tempat lo?" Arisya memelankan suaranya.
"Iyaaa..." jawab Karina santai sambil berbaring lagi dan memegang pelilpisnya yang terasa pusing. Pasti itu akibat kebanyakan nangis dan tidur yang menjelang subuh.
"Ko bisa gituu?"
"Ya kasian Syaa...baru nyampe jam 2 malem, dia juga yang nyupir, masa iya gw tega ngebiarin dia pulang tengah malem gitu. Entar kalau dia kenapa-kenapa di jalan gimana?, gw yang tanggung jawab lagi..." jawab Karina sambil tetap santai. Padahal menutupi rasa gugupnya.
"Mmm yaudah deh...gw cuma mau pastiin aja lo udah nyampe dengan selamat dan lo baik-baik aja..."
"Gw baik-baik aja Sya...oia gw minta maaf lagi ya sama lo soal drama gw yang semalem..."
"Sssttt...udah ah...minta maaf apaan sih...gw bilang kan lo nggak salah...yaudah sana bangun, siap-siap, kalau bisa sarapan dulu lah sama Bragi sebelum jalan ke acara sepupu lo..."
"Hmmm...iyaaa....yaudah lo juga baik-baik ya, dan ati-ati ntar pulangnya...salam buat Dipta..."
"Okee...see u..."
"See u Sya..." jawab Karina sambil mengakhiri tlp itu.
Setelah mengakhiri tlp dengan Arisya. Karina beranjak dari tempat tidur dan jalan berarah ke ruang tv dan melihat sosok Bragi yang memang masih tertidur di sofa. Karina melangkah menghampiri Bragi yang masih terlelap.
Dia duduk di lantai tepat depan sosok Bragi yang masih tertidur. Karina menatap wajah Bragi sambil tersenyum.
'Ganteng ya...' puji Karina dalam hati ketika benar-benar melihat wajah Bragi yang semakin ganteng ketika sedang tertidur.
"Thanks ya udah nemenin gw dan nenangin hati gw dari semalem..." ucap Karina dengan suara paling pelan.
Tetiba melihat mata Bragi terbuka perlahan sambil tersenyum. Kalau digambarin bisa terlihat wajah Karina yang panik clingak clinguk berusaha cari posisi yang tepat untuk segera melangkah kabur. Niat kabur biar nggak ketauan lagi menikmati pemandangan indah di pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
ChickLitWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...