"Siapapun tak kan ada yang bisa menggantikan cintaku dan menggantikanmu dalam hidupku"
Apakah salah seperti ini? Mencintai dalam seorang kekasih yang selalu membuat saya bahagia.
"Arisya sayaang..."
"Hmm..."
"Bangun yuk, ini udah pagi...kita liat Ranukumbolo dipagi hari yuk..."
Kiyan Pov
Lalu kulihat senyum memancar diwajahnya, membuat saya gemas dan langsung memberikan ciuman-ciuman di seluruh wajahnya, sampai membuat dia berusaha menghindar karena sulit menyeimbangkan serangan ciumanku yg bertubi-tubi.
"Ayaah...sayaang..." teriaknya sambil tertawa.
"Siapa suruh punya muka cantik kaya gitu, pake senyum-senyum lagi..."
"Iihh kamuu....masa iya aku cemberuutt.." sanggahnya sambil menahan tubuhku dengan kedua tangannya.
Saya menatapnya dalam hingga ke ujung matanya. Saya melihat mata yang bersinar. Mata indah yang tidak pernah berubah selalu cantik ketika dipandang sedekat ini. Saya langsung menciumnya, mencium bibirnya lembut dengan waktu yang cukup lama. Menikamati cuaca dingin yang masuk hingga menyelimuti kami di tenda ini. Dan pagi indah yang menghiasi tempat kami beradu kasih saat ini.
Setelah cukup menikmati cumbuan pagi yang manis. Saya dan Arisya keluar menikmati paginya Ranukumbolo yang menakjubkan.
Saya melihat ekspresi bahagia di wajahnya Arisya ketika menatap lurus ke arah danau yang mulai terhiasi dengan sinar matahari dibalik gunung yang mengelilinginya.
Sesekali dia menatap kearah saya dengan senyuman yang tak pernah hilang dari raut wajahnya."Bagus..." hanya itu yang terucap dari bibirnya.
Saya merangkulnya sedikit posesif, lalu mengecup pucuk kepalanya. Arisya juga membalas rangkulanku bahkan sedikit memeluk pinggangku.
Tidak hanya kami, tapi wisatawan lainnya pun sedang menikmati pagi Ranukumbolo dengan suka cita. Suasana yang sejuk bahkan cenderung dingin, membuat suasana Ranukumbolo semakin lengkap.
Sebelum harus kembali kebawah, saya dan Arisya mengambil beberapa foto disini untuk menyimpannya sebagai kenangan. Setelah menikmati malam dan pagi disini. Kamipun kembali kebawah dan pergi meninggalkan tempat yang sungguh indah ini bersama kenangannya, dan berharap bisa kembali kesini.
Saya dan Arisya kembali melakukan perjalanan menuju tempat wisata lainnya. Karena dekat sini masih ada wisata Pura Madhara Giri. Letaknya ada paling bawah sudah dekat kearah kota.
Butuh waktu beberapa menit sampai di Pura tersebut. Dipertengahan jalan sebelum sampai, saya dan Arisya sempat beli beberapa makanan untuk sarapan.
Sambil menyantap sarapan di jalan. Kamipun sampai di wisata Pura Madhara Giri. Tempat ini sangat bagus, Pura ini merupakan sejarah hindu di daerah Sendoro ini. Pura ini juga salah satu objek wisata yang masih ada di Lumajang dan memiliki latar belakang yang indah.
Keindahan latar belakang pura tersebut adalah gunung Semeru, serta desain bangunan pura ini memiliki gaya arsitekstur seperti pura-pura di Bali. Pura ini juga infonya merupakan Pura terbesar setelah Pura Besakih yang ada di Bali, yaitu arsitektur tradisional Bali yang masih mengikuti gaya kerajaan Majapahit. Saya sangat tertarik dan menyukai bangunan Pura ini.
Pura ini benar-benar kental menggambarkan kebudayaan Hindu dengan dasar-dasar filsafat dalam ajaran agama Hindu, hal tersebut terlihat dari tata ruang, bentuk bangunan dan bahan bangunan yang digunakan. Benar-benar menarik perhatian saya untuk mengetahui dan mempelajari sejarah pura ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
ChickLitWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...