What For

375 5 0
                                    

Author Pov

Tepat jam 16.30 Karina sudah siap beranjak pulang dari ruang kerjanya. Segera melangkah keluar ruangan dan langsung masuk lift turun ke lobby. Karina agak fokus dengan hp nya. Karena ada beberapa pesan dari klien kantornya. Setelah sampai di lantai lobby dan sudah keluar melewati sensor identitas karyawan. Karina dikejutkan dengan sosok yang sedang menunggu di dekat meja resepsionis.

"Hai..." sapa Bragi sambil melambaikan tangannya.

"Lo ngapain kesini sore-sore gini?" Tanya karina dengan ekspresi heran melihat Bragi berada di kantornya saat jam pulang.

"Mm jemput lo...lo nggak bawa mobil kan?"

"Iya tapi gw..."

"Please...pulang sama gw ya..." Bragi menyatukan kedua telapak tangannya tanda memohon.

"Hmm..oke..." jawab Karina pasrah dan tersenyum.

Karina dan Bragipun langsung jalan keluar gedung.
"Gw kan parkir sebelah sana, jadi lo tunggu sini aja dulu, biar gw bawa mobilnya kesini..."

"Yaudah bareng aja..."

"Jangan-jangan, jauh....lo tunggu sini aja..."
Bragipun langsung melangkah sedikit berlari ke arah parkir mobilnya.

Karina yang melihat sikap Bragi seperti itu hanya tersenyum dengan hati yang sebenernya senang diperlakukan seperti itu. Bragi semakin terang-terangan nunjukin perasaannya lewat sikapnya.

Kalau ingat kejadian beberapa hari lalu saat insiden tak terduga itu terjadi, Karina menyadari sikap dan ucapannya pasti menyinggung perasaan Bragi. Dan walaupun saat itu Bragi juga terlihat kecewa dengan sikap Karina. Tapi dari kemarin sampai saat ini Bragi selalu menunjukkan sikap sebaliknya dari rasa kecewanya. Dan anehnya Karina tidak pernah menolak kehadiran Bragi.

Tin..tin...

Karina sontak menoleh kearah mobil yang ada di hadapannya. Tapi raut wajahnya berubah seketika saat melihat mobil yang ada dihadapannya, dan secara spontan Karina melihat kearah mobil yang terparkir agak jauh dari posisinya.

Melihat Karina yang terdiam dan hanya menatap arah lebih jauh, sipemilik membuka kaca mobilnya.

"Ko diem aja, ayo masuk..." perintahnya.

Karina yang menyadari omongan laki-laki itu langsung jalan dan masuk ke dalam mobil.

Sedangkan mobil yang terparkir agak jauh itu adalah mobil Bragi. Dan mobil yang tiba-tiba ada di hadapan Karina tadi yang juga membuat Bragi tidak melanjutkan mendekati posisi Karina, itu adalah mobil yang diduga milik Rama pacarnya Karina.

Setelah kepergian Karina dan Rama, Bragi sejenak diam dan menahan kesalnya. Dia bertekad untuk merebut Karina dari Rama yang sudah megencaninya selama 10 tahun. Tapi apa gunanya 10 tahun kalau tidak ada kejelasan dan kepastian. Pikir Bragi sambil menyeringai senyum dan memegang stir mobil dengan erat.

Di tempat lain, Karina yang sedang on the way menuju apartemennya dengan Rama, ya itu Rama yang ternyata menjemputnya tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Kamu tiba-tiba jemput, tapi nggak ngabarin..." tanya Karina dengan nada yang datar.

"Sengaja, biar bisa ketemu kamu..." jawab Rama sambil menoleh dan menatap kekasihnya.

"Maksudnya?" Tetap dengan nada yang datar dan sikap yang dingin.

"Yaa kamu kan dari kemaren kaya menghindar dari aku, kalau aku ngabarin kamu bilang mau jemput kamu, pasti nanti kamu ada alesan lagi deh, padahal kita terakhir ketemu aja hari minggu, udah lama kan..." ucap Rama dengan nada yang sangat lembut sambil menggenggam tangan Karina.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang