Terlanjur Mencinta

822 6 0
                                    

Hari ini aku bertemu dengan Dipta lebih awal, jam 11.00 siang ini kita udah ada di apart. Sedangkan pesenan rice bowl Karina sudah aku drop terlebih dahulu, kebetulan Karina minta jam 11.00 sudah ready karena 25 rice bowl pesenannya untuk tim direksi yang akan meeting setelah jam makan siang. Dan jam 10.15 tadi semua pesenan sudah dibawa oleh Karina.

Saat ini aku dan Dipta sedang bersantai sambil menikmati makanan yang dibeli Dipta sebelum kita sampai di apart.

"Kamu hari ini nggak ada janji kan sama suami dan anak-anak?"

"Nggak ko...hari ini Kiyan pulang malem, karena dia ada meeting keluar kota siang ini...."

"Anak-anak?"

"Ada mertua ku dan adik iparku sedang menginap dari semalam..."

"Lalu kamu....?"

"Aku...?....kenapa?..."

"Bisa sama aku sampe jam berapa?"

"Yaaa seperti biasa aja...kan di rumah juga lagi ada mertua sama adik ipar aku...."

"Mmm....bisa minta tolong sama Karina untuk bantu kamu nggak?"

"Minta tolong apa?"

"Minta tolong untuk bantu kamu bisa kasih alesan ke suami, ke mertua kamu kalau kamu hari ini pulang sore...."

"Kenapa?,, nanti mertua aku curiga dong...kan aku udah jalan dari pagi...."

"Yaa bilang aja kamu ada perlu sama Karina...."

"Memangnya kenapa sampe harus kaya gitu?"
Aku menatap dalam mata Dipta yang duduk disampingku...

"Aku mau abisin waktu lebih lama sama kamu hari ini....(cup...)" Seketika Dipta menciumku dengan kilat.

Aku menyimpan makananku dan langsung mengambil HP yang ada didalam tas. Segera aku kirim pesan melalui Whatsapp ke Kiyan untuk meminta ijin pulang sore dan aku juga menelepon Mamah Erina untuk ijin pulang lebih sore.

Selesai mengabari semuanya, aku melihat Dipta sedang tersenyum menatapku.

"Seneng?"

"Iya lah seneng....kita udah hampir dua minggu gak ketemu, dan waktu cuma sampe jam dua itu kurang lah...."

Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum dan segera berdiri berarah kedapur sambil membawa piringku dan piring Dipta untuk aku bersihkan.

Yaa aku juga merindukannya, sangat merindukannya. Dan sudah mengalahkan logika ku untuk berusaha menjauh dari Dipta. Tiba-tiba dua tangan melingkar diperutku dari arah belakang.

"Ih kamu ngagetin..."

Aku merasakan hembusan nafas Dipta dibalik telingaku. Dia menyenderkan dagunya diatas pundakku dan menempelkan ujung kepalanya disela-sela rambutku.

"Kenapa kaget?, lagi bengong ya...."

Aku masih bertahan tidak mengahadap kearahnya.
"Nggak ko...cuma lagi fokus nyuci aja, baru aja selesei...."

"Udah lama aku nggak nyium wangi kamu kaya gini...."

Spontan mendapat serangan ciuman dileher belakang membuat aku sedikit mengeluarkan desahan sambil menahan rasa geli dibalik telingaku.

Tiba-tiba dengan responku seperti itu, Dipta langsung membalikan tubuhku menghadapnya. Kedua tangannya langsung meraih wajahku dan berhasillah dia melahap bibirku yang masih belum siap menerima serangan dia yang begitu memaksa.

Tapi aku juga tidak bisa menghindarinya, perlahan-lahan responku kembali memulih seperti biasanya. Akupun membalas serangan maut ciuman itu. Kita bercumbu di dapur dan aku merasakan gairah baru lagi ketika bersentuhan dengan Dipta.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang