Mungkin

298 7 0
                                    

Author Pov

Bragi yang baru saja datang dengan tubuh yang masih menyisakan keringat setelah olahraga ringan lari beberapa putaran di kompleknya. Dia mengintip ke dalam kamarnya, dan melihat Karina yang masih tertidur pulas. Tapi Bragi ragu untuk membangunkannya, lalu dia langsung ke arah kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

Setelah beberapa menit, Bragi keluar dari kamar mandi. Bragi berjalan menuju lemari hanya dengan lilitan handuk dipinggangnya. Sekilas melirik ke arah Karina yang belum juga bangun dari tidurnya, padahal ini sudah jam 08.00. Bragipun langsung memakai pakaiannya dan berjalan keluar kamar menuju dapurnya.

Di dapur Bragi mengeluarkan beberapa bahan yang tadi dia beli di mini market sambil berarah pulang. Ada roti, telur, keju, mayonaise dan sosis. Bragi pun segera mengeksekusi semua bahan menjadi roti panggang berisi telor mata sapi campur mayonaise dan keju, serta sosis yang dipotong beberapa bagian digoreng dengan margarin. Kebetulan Bragi masih stok susu untuk pelengkap menu sarapannya.

Sambil menyediakan hidangannya Bragi melirik ke sosok yang sudah beberapa menit lalu berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Sini...nih...aku udah siapin sarapannya..." sapa Bragi ke Karina.

Karina yang baru bangun beberapa menit lalu karena samar-samar mendengar ada aktifitas di dapur, langsung beranjak dan melihat serta memperhatikan Bragi yang sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka.

Mendengar Bragi menyuruhnya mendekat, Karina pun berjalan mendekat kearah Bragi dan berdiri disamping Bragi yang masih menuangkan susu ke gelas.

Selesai menuangkan susu ke gelas satunya. Bragi melirik kearah Karina yang menatapnya dan tersenyum.

"Kenapa?" Tanya Bragi yang sedikit salah tingkah dengan tatapan Karina.

"Mmm....makasih ya..." ucap Karina sambil memeluk Bragi dari samping tubuhnya.

Bragi yang kaget dengan pelukan tiba-tiba itu hanya bengong dan bingung harus gimana. Bragi lupa kalau tadi malam dia sudah membuat keputusan baru dengan Karina yang membuat Karina berani melangkah dengan tujuan baru dihidupnya.

Tapi selang beberapa detik Bragi membalas pelukan Karina.

"Makasih apa lagi sih....yuk makan dulu..." sambil mengelus pelan punggung Karina.

Karina dan Bragipun sama-sama menikmati sarapannya. Karina yang terlihat lebih baik dan bersikap lebih hangat. Terus saja berkali-kali menatap Bragi dan tersenyum mengingat keberanian Bragi untuk mengambil keputusan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Karina dalam hidupnya.

"Bragi..."

"Ya...."

"Please dont leave me..."

Bragi sempat terpaku dengan kata-kata Karina dan menatapnya seintens mungkin.

"Please...."

"Yes...aku janji, apapun itu aku nggak akan pernah ninggalin kamu...."

Karina tersenyum lalu mengecup singkat bibir Bragi. Bragi yang terkejut tetapi senang dengan sikap Karina, langsung memeluk Karina dan mencium keningnya.

"Aku hari ini mau ke apart dulu, aku tau pasti Rama masih disana nunggu aku pulang...."

Bragi terdiam mendengar perkataan Karina. Dia sempet bingung Karina mau pulang lagi ke apart sedangkan disana masih ada Rama.

"Aku mau nyelesein urusan aku sama Rama. Aku udah ambil keputusan untuk bisa ngelangkah sama kamu. Dengan harapan yang baru, tujuan yang baru dan arah yang baru. Jadi aku perlu ngadepin dia dan nyeleseinnya secara baik-baik..."

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang