Author Pov
Setelah pertempuran ranjang semalam, Karina dan Bragi tidur berpelukan dalam satu selimut. Sinar matahari yang mulai menembus helaian gorden jendela kamar, membuat Karina perlahan membuka matanya dan sedikit terkejut melihat kondisinya dengan Bragi saat ini. Namun beberapa detik kemudian dia langsung mengingat kejadian semalam. Karina memegang pelipis matanya karena masih merasa sedikit pusing efek dari alkohol yang membuatnya mabuk dan lelah semalaman. Tapi dia tetap menguatkan diri beranjak dari tempat tidur untuk segera mandi. Sedangkan Bragi masih tertidur lelap sambil merengkuh selimut yang tadinya hanya menutupi sabagian tubuh kerennya itu.
Usai membersihkan diri, Karina membereskan baju-baju yang semalam berantakan di lantai kamarnya. Setelah selesai membereskan kamar, Karina juga langsung menyibukkan diri membereskan ruangan-ruangan lain.
Sedang sibuk beres-beres, terdengar hp berdering, Karina langsung mangambil hpnya dan melihat nama sipenelepon.
"Haloo...
Iya udah...
Lagi beres-beres...
Belum, mungkin bentar lagi...
Ya hp aku lowbat, aku juga baru pulang tengah malam karena minum dulu sama Raia....
Mm nggak ko, aku masih bisa pulang sendiri...
Kamu lagi dimana?
Mau kemana?
Oh...
Hah?, hmm...oke...
Mm...apa aja lah...kan aku suka semua juga...
Iya...see you...bye..."
Setelah menutup telepon itu, Karina melanjutkan beres-beresnya.
Terdengar samar-samar suara, perlahan Bragi membuka matanya dan melihat sekitar kamar yang sudah terlihat lebih rapih. Dia juga melihat tumpukan bajunya semalan sudah terlipat diatas bangku.
Bragi terdiam beberapa saat mengingat kejadian malam panasnya dengan Karina. Dia jadi merasa bingung harus bersikap bagaimana ketika berpapasan dengan Karina. Dia juga sedang menduga-duga apa yang Karina pikirkan dan rasakan saat ini. Tapi seketika dia juga bertanya-tanya.
'Dimana ya dia sekarang?, ko udah nggak ada disamping gw. Lagi apa ya?, apaa...jangan-jangan dia marah terus dia pergi karena nggak mau liat gw lagi...duuuhh...bego-bego-bego....lagi lo kenapa bisa gampang banget nafsu sih dipeluk gitu sama Karina...'
Bragi mengacak-ngacak kasar rambutnya.
'Eh...
Tapiii kayanya ada suara deh tuh, apa itu dia ya...berarti dia....dia nggak pergi...
Mmm pasti dia lagi sibuk bikin sarapan deh...
Aaahh ternyataaaa...'Dalam hitungan detik, mood Bragi berubah jadi bahagia dan berhalu yang menyenangkan. Bragipun beranjak dari kasur lalu memakai celananya lebih dulu baru melangkah keluar kamar untuk melihat situasi di luar kamar dan memastikan bahwa Karina memang nggak kemana-kemana.
Bragi melihat Karina sedang berjalan kearah dapur, saat itu tatapan mereka bertemu. Karina menghentikan langkahnya begitu juga Bragi mematung di depan pintu kamar. Mereka hanya saling menatap tanpa ekspresi, Bragi merasa bingung kalimat apa yang harus dia ucapkan dan Karina juga bingung harus berekspresi apa saat ini ketika melihat Bragi dihadapannya.
"Lo mandi deh, abis itu sarapan terus pulang...." ucap Karina yang akan melanjutkan kegiatannya.
"Mmm...Kar..." Bragi berusaha mengatakan sesuatu.
"Gw nggak mau bahas dulu soal semalem...
Gw...gw nggak mau nyalahin lo gitu aja udah manfaatin kondisi gw yang lagi mabok. Karena gw inget semuanya dan gw menyadari itu lo...
Sekarang kayanya emang lo harus pulang sih...soalnya pacar gw mau kesini..." ucap Karina santai sambil berjalan ke arah pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
Literatura FemininaWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...