Melepasmu

674 5 0
                                    

Kiyan sedang duduk santai di meja makan setelah menyantap sarapannya.

"Kamu belum berangkat sayang?" Aku bertanya  sambil merapihkan bekas sarapan Kiyan.

"Iya bentar lagi...oia sayang lusa kamu ada pesenan ricebowl nggak?"

"Iyaa ada dan lumayan banyak, karena di kantor Karina lagi sering banget meeting...kenapa yah?"

"Mm...nggak apa-apa...kan lusa dan jumat aku ambil cuti, jadi nanti aku yang anter kamu ke kantor Karina ya..."

"Mmm kamu ambil cuti dua hari?" Aku kembali mengahmpiri Kiyan ke meja makan.

"Iyaa....aku butuh waktu sama kamu dan anak-anak...aku juga pengen nemenin kamu anterin ricebowl ke Karina...udah lama aku nggak ketemu sama Karina..."

Aku sempat terdiam beberapa detik, seolah aku sedang berpikir. Yaa aku memang berpikir....berpikir tentang pertemuanku dan Dipta.

"Kenapa sayang?"

"Nggak apa-apa, aku cuma lagi mikir kenapa kamu nggak di rumah aja, kasian anak-anak....tau kamu libur tapi kamu anter aku...."

"Yaa kita ajak anak-anak, setelah ketemu Karina kita ajak anak-anak main terus kita ke rumah mamah Winda, kita nginep disana ya...."

Mendengar akan menginap di rumah mamah Winda perasaanku langsung excited. Rasanya udah sebulan aku tidak menginap disana.

"Beneran?"

"Iya lah beneran...kamu seneng nggak?"

"Seneng banget...." Aku memeluk erat suamiku sambil tersenyum bahagia.
"Sampe kapan disananya?"

"Terserah kamu, mau sampe minggu juga nggak apa-apa"

"Seriusan?" Aku melihat Kiyan mengangguk sambil tersenyum. "Yaudah kita sampe minggu ya,nanti sabtunya kita jalan-jalan ya sama mamah Winda.

"Iyaa...kamu mau jalan-jalan kemana?"

"Ke bogor yu....kita kuliner disana"

"Iyaa oke...."

"Aaaahhhh Kiyanza sayangnya akuuuu....." Aku kembali memeluknya dan menciumnya.

Lalu Kiyan menatapku dalam sambil terus tersenyum.

"Kenapa?"

"Baru lagi aku ngeliat kamu kaya gini, seseneng ini...."

"Masa sih?"

"Iyaaa....beberapa hari kemaren aku liat kamu sering diam...dan yaa kaya memikirkan sesuatu yang aku nggak tau itu apa....akhirnya aku ambil cuti untuk kita punya waktu seneng-seneng..."

"Mmmm makasih yaaa....." Aku erat menggenggam tangannya.

"Yaudah....aku berangkat ya..." Kiyan beranjak dari tempat duduknya dan mencium pucuk kepalaku.
Aku pun mengikuti langkahnya sampai depan rumah.

Sebelum Kiyan masuk kemobil aku langsung memeluknya dari belakang. (Sumpah siy ini nggak niat uwu-uwu kaya drakor, cuma seketiknya penulis aja).

"Makasih ya,,,segitunya kamu merhatiin kondisi aku..."

Kiyan balik badan dan menatapku. "Aku suami kamu, gimanapun kondisi kamu aku tau itu, tapi selama kamu ngerasa nggak perlu cerita, aku nggak akan maksa kamu cerita. Tugasku menghibur kamu, merubah perasaan kamu yang lagi sedih menjadi bahagia. Itu tugasku...."

Aku kembali memeluknya dan tanpa kompromi lagi air mataku menetes. Kiyan merenggangkan pelukannya dan meraih wajahku.

"Tapi aku berharap apapun itu kamu nggak akan pernah nyimpen itu sendirian...aku siap berbagi apapun sama kamu...." Kiyan mencium bibirku dengan lembut.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang