Surprise

490 3 0
                                    

"Sayang....Assalammualaikum....sayang", suara kiyan terdengar samar-samar dari pintu depan. Hari ini Kiyan pagi-pagi sudah keluar rumah. Bilangnya dia ada ketemuan sama beberapa orang. Tapi tumbennya dia nggak bilang beberapa orang itu siapa, entah teman kerjanya, entah teman sekolahnya, entah teman mainnya atau kliennya.

Dan ini sudah jam dua siang dia baru pulang. Aku baru aja terbangun dari tidur siang bersama anak-anak. Mendengar suara Kiyan yang agak keras memanggil, akupun beranjak keluar dengan hati-hati.

"Waalaikumsalam yank...."

Baru nongolin muka dari balik pintu, aku langsung ditarik dengan tenaga yang semangat oleh Kiyan.

"Sayaaang....", Kiyan memelukku dan menciummi wajahku.

"Mmmm kenapa yaank....???"

"Dipanggil ko lama banget keluarnya?"

"Iiih...kan abis nidurin anak-anak...kenapa sih?...lagian kamu juga dari mana aja sih?!, pagi-pagi udah pergi, tapi jam segini baru pulang?", sebenarnya aku sedikit kesal ditinggal gitu aja sama Kiyan, udah gitu tumven nggak bilang mau ketemu siapa-siapanya.

"Kan aku udah bilang ada perlu, mau ketemu beberapa orang diluaran"

"Mmmm emang sama siapa sih?, temen kerja?, klien?, atau temen nongkrong dulu?"

Kiyan menggeleng "bukan...."

Aku semakin heran, "terus siapa? Sepenting itu sampe pergi pagi-pagi dan baru pulang jam segini...aku udah masak loh...kamu juga nggak ngabarin kalo bakal sampe makan siang di luar"

"Mana? (Kiyan clingak clinguk kerah pantry), aku belom makan loh"

"Masa???"

"He emmm.." jawab Kiyan sambil berjalan ke arah meja makan.

"Ko bisa yank?, kan kamu abis ketemu orang. Udah gitu baru pulang lagi jam segini, emang sampe nggak sempet makan?"

"Iyaaa..."

"Iih emang abis ngapain sih ketemu orangnya?, sampe belom makan?"

"Ntar aku kasih tau, sekarang aku makan dulu ya..."

"Yaudah deh sana makan dulu...."

Kiyan langsung duduk dan segera memakan masakanku yang sudah matang dari jam 12 siang tadi. Aku juga langsung menyiapkan piring dan teh hangat untuknya.

Selama Kiyan makan, aku sibuk membereskan sisa-sisa mainan anak-anak yang belum sempet dirapihin.

"Sayang....." Kiyan menghampiriku yang sedang duduk santai di sofa. Aku menoleh kearahnya yang berdiri tepat di hadapanku.

"Sini deh...." Kiyan mengulurkan tangannya. Akupun meraihnya dan berdiri tepat dihadapannya.

"Kenapa sayang?, masih utang cerita loh"

"Iyaaa...tapi ikut aku dulu, abis aku kasih tau ini baru aku cerita..."

Kiyan menggandengku dan mengajakku keluar teras rumah.

"Ngapain yank?" Tanyaku.

"Tuh..." Kiyan mengarahkan telunjuknya ke sesuatu yang dibungkus didepan pagar halaman rumah.

Aku menatapnya heran. "Apa?"

"Kamu nggak tau itu apa?"

"Tau...itu pasti mobil"

"Iya..."

"Terus?"

"Mmm...belom paham ya....sini..sini..."
Kiyan mengajakku lebih dekat dengan sesuatu yang terbungkus itu yang kupastikan itu mobil. Dari bentuk besarnya juga udah keliatan itu mobil.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang