Rumah Singgah

377 5 0
                                    

Author Pov

"Nggak Karina...nggak...!!!"

"Kenapa? Kenapa nggak?
Aku nggak akan pergi, kalau kamu hari ini nikahin aku. Kamu kasih kehidupan kamu semua ke aku. Kamu kasih impian aku untuk punya keluarga sama kamu. Kamu perlihatkan aku di dunia kamu Rama. Kamu tunjukin aku sebagai pendamping hidup kamu. Kamu bisa?" Tanya Karina dengan nada lirih menahan tangis.

Rama hanya menatap nanar Karina yang ada dihadapannya. Melihat Rama terdiam. Karina akhirnya menangis lagi, dia menggeleng lemah.

"Kamu emang nggak akan pernah bisa kasih hal itu ke aku Rama.
Kamu emang bisa kasih apapun yang kamu punya untuk aku. Tapi kamu nggak akan pernah bisa kasih hal itu ke aku kan Rama? Aku nggak apa-apa, tapi aku udah nggak bisa nunggu kamu lagi. Aku nyerah, aku bener-bener nyerah. Jadi kita cukup di 10th aja bersamanya Rama. Aku memilih arah lain. Aku memilih genggaman yang lain. Aku memilih tujuan yang lain.
Aku kira kamu rumah ku. Aku kira kamu tujuan aku. Aku kira kamu masa depan aku.
Kenapa sulit banget untuk bisa milikin kamu. Sampei kayanya kehadiran aku nggak berharga buat kamu. Saat kamu sendiri, aku yang nemenin kamu. Aku yang jadi sandaran keluh kesah kamu. Disaat semuanya baik-baik aja, aku yang kamu lupain. Dan yang terjadi selama ini aku cuma jadi rumah singgahmu. Disaat kamu terabaikan dan disaat kamu membaik, kamu menghilang.
Kalau memang selama ini nggak ada harapan, kenapa harus aku yang jadi tujuan saat kamu merasa membutuhkan. Aku yang memenuhinya, tanpa kamu hargai cinta dan kasih sayang yang tulus dari aku.
Lalu...kenapa nggak bisa? Kenapa?
Mana mencintaikunya Rama?
Mana yang kamu bilang kamu mencintai aku?
Kamu nggak akan pernah bisa ngasih aku masa depan kamu, kehidupan kamu, impian yang aku harapkan bersama kamu. Bahkan cinta kamu Rama..."

"Tapi aku emang mencintai kamu Karina. Walaupun sampai saat ini aku belum bisa kasih yang kamu impikan..."

"Nggak Rama, kamu nggak akan pernah bisa kasih itu...
Karena yang kamu ucap bohong, yang kamu lakukan omong kosong, dan aku nggak percaya lagi. Yang aku lakuin semua sia-sia.
Entah itu berawal dari prasangka atau emang firasat aku. Dengan 10th kita yang nggak pernah keliatan ada tujuan. Dan ternyata benar...
Benar ada hati lain yang sedang kamu jaga.
Kamu kira aku nggak bisa membacanya, kamu buat semuanya seperti nggak ada yang terluka. Kamu ngelakuin semau kamu, sampe kamu lelah untuk nyakitin aku. Sebisaku nggak ngusik kehidupan kamu. Aku coba ngertiin kamu.
Tapi ternyata benar...kalau ada hati lain yang emang kamu jaga Rama!!
Andai kamu tau rasa sayang aku lebih dari rasa sakit ini. Mungkin kamu emang tau itu, makannya kamu masih disini?
Masih disini untuk nyakitin aku Rama?"

"Kariin..."

"Ssssttt...aku tau Rama...aku tau hati yang lain itu...
Yang aku kira kamu rumah, ternyata kamu cuma aku sewa dari seorang perempuan yang meminta kamu untuk selalu pulang...
Kamu selalu singgah tapi nggak pernah sungguh...
Dan harusnya aku menyadari semuanya dari sejak lama....
Tapi saking naifnya aku dalam hubungan ini, sampai dari 10th kita bersama aku baru tau semuanya seminggu lalu, seminggu lalu yang kamu bilang kita terakhir ketemu....
Sebodoh itukah aku dihadapan kamu Rama?"

Karina menjerit menangis mengingat seminggu lalu. Menemukan foto Rama dengan seorang wanita dan dua orang anak kecil. Entah kenapa saat itu, Rama ceroboh membiarkan foto itu terpajang sebagai wallpaper di laptopnya.

Flashback On

Karina melihatnya ketika Rama masih tertidur pulas setelah permainan panas yang selalu mereka lakukan saat bersama. Laptop itu masih menyala, dan Karina ingin menggunakannya untuk mengecek email dari atasannya. Biasanya Karina menggunakan laptopnya sendiri atau hp nya. Tapi pada saat itu hp nya lowbat dan laptop nya sedang diperbaiki oleh orang IT di kantornya.

Ketika dia melihat foto itu, Karina yang tadinya mau membuka email. Tapi Karina jadi memberanikan diri ngecek semua folder dan file yang ada di laptop Rama. Dan akhirnya dia menemukan semuanya bahkan mengetahui semuanya.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang