Pertemuan Mereka

553 5 0
                                    

- Lo yakin Sya, nemuin Kiyan sama Dipta?, Dipta udah disini loh -

- Gw mau alesan apa ke Kiyan? -

- Lo bilang aja kalau lo cuma sebentar. Kan ada anak-anak...biar Kiyan sama anak-anak di mobil aja. Gw rasa hatinya Dipta lagi nggak bagus. Dari tadi mukanya nggak enak diliat -

- Itu ada ceritanya Kar....setelah ini gw bakal cerita ke lo kenapa hari ini dia nggak punya mood yang bagus -

- Oke gw tunggu cerita lo, mungkin sebelum lo yang cerita Dipta bakal udah cerita duluan deh ke gw. Soalnya dia minta gw nemenin dia sore ini untuk ngopi -

- Oh yaudah lo dengerin aja cerita dia, dia butuh itu. Terus ini urusan Kiyan sama Dipta gimana menurut lo? -

- Nggak perlu ketemu dulu -

- Gw usahain -

Beberapa menit setelah WAan sama Karina. Kita sampai di kantor Karina. Dan ternyata keberuntungan nggak berpihak di aku. Allah udah menggariskan untuk Dipta ketemu sama Kiyan.

Aku, Kiyan dan anak-anak berjalan menuju tempat janjian sama Karina. Aku menggandeng anak-anak dan Kiyan mendorong trolly yang isinya ricebowl pesenan Karina dan Dipta.

Dari kejauhan aku sudah melihat wajah Karina yang menegang dan Dipta yang menatap tajam kearahku dan Kiyan. Sepertinya pembicaraan kami dua hari lalu membuat moodnya menyeramkan.

Aku berusaha tidak terpancing untuk tegang atau larut dalam emosi yang berkecamuk saat ini.

Saat bertemu Karina aku berusaha mencairkan suasana menyapa Karina dan memeluknya seperti biasa, aku juga menyapa Dipta lalu menyuruh anak-anakku bersalaman dengan Karina dan Dipta. Setelahnya aku melihat Kiyan juga langsung menyapa Karina dan bersalaman dengan Karina. Kemudian dia menyapa dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Dipta. Aku dan Karina saling bertatap. Dan untungnya Dipta langsung merespon jabatan tangan Kiyan.

"Hai bro...kita udah pernah ketemu kan..."

"Oh ya?...dimana ya?"

"Di bandung di BTC waktu kalian lagi milih-milih handphone"

"Oia betuull...maaf ya saya lupa..."

"Nggak apa-apa, pertemuan itu kan singkat jadi wajar kalau masnya lupa...."

"Panggil aja Kiyan..."

"Oke Mas Kiyan saya Dipta, mengingatkan mas nya...maaf saya belum terbiasa..."

"Oke nggak apa-apa...kita santai aja deh ya...."

"Oh ya Cha...pesenan aku nggak lupa kan?"

"Hah??...mmm ada ko itu..."

"Ooh ini juga ada pesenan lo?"

"Iyyaa gw udah terbiasa pesen ke Icha...selama ini sama kaya Karina, rutin juga pesen ricebowl ke Icha..."

"Oh ini yang kamu ceritain ke aku kalau ada yang rutin pesen ke kamu juga?" Kiyan teringat kata-kataku sebelumnya.

"Iyaa yah ini Dipta...." jawabku singkat.

"Makasih ya...ini emang passionnya dia, Arisya selalu semangat bikin pesenan-pesenan ricebowl..." sambung Kiyan merespon omongan Dipta tadi.

"Iyaa bro...pas banget temen-temen kantor suka sama ricebowl buatan Icha, jadi akhirnya rutin pesen..."

Kiyan melempar senyum dan duduk di bangku yang kosong disebelah Dipta, sedangkan aku duduk di sofa panjang bersebelahan dengan Karina dan anak-anak.

"Lo lagi cuti Yan?" Tanya Karina melunturkan suasana yang mulai hening.

LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang