"Kar thanks ya atas bantuannya..." Aku menggandeng tangan Karina yang berjalan beriringan denganku.
"Gak usah makasih, gw juga butuh healing..., eh tapi kenapa harus ada mas mas itu sih?"
"Bragi Kar...Bragi namanya..."
"Tau deh siapa dia, tapi kenapa harus ada dia Sya?"
"Yaaa Dipta emang ngajak dia Sya..."
"Ya maksud gw kenapa harus ngajak dia, emang nggak bisa apa kita tuh jalan ber3 aja?, ngapain harus ber4 gini?"
"Mungkin buat nemenin lo pulang nanti kali..."
"Heei gw bisa pulang sendiri yaaaa...."
"Ya Dipta nggak tega kayanya ngebiarin lo pulang sendirian Kar..."
"Nggak...nggak perlu...gw bisa pulang sendiri...."
"Kaaarrr dia baik ko kar...."
Karina cuma angkat bahu ketika mendengar pujianku tentang Bragi.
Aku, Karina, Dipta dan Bragi sedang berada di Bandung. Kota ini lagi yang aku datengin. Tapi kota ini memang kota favorit. Dan kota ini jg menyimpan kenanganku bersama Dipta.
Tentang bagaimana aku bisa ada disini bersama Dipta, Karina dan Bragi itu merupakan campur tangan Karina. Aku meminta Karina membantuku memberikan alasan kepada Kiyan agar aku bisa pergi kesini. Karena Karina beralasan membutuhkan aku untuk membantunya di acara gathering kantornya dalam urusan konsumsi, akhirnya aku diijinin Kiyan untuk pergi bersama Karina.
Aku dan Karina menghampiri Dipta dan Bragi yang sedang duduk di teras depan Villa Lembang ini.
"Makan yuk...laper...." ajakku ke mereka berdua.
"Yuk...gw juga laper nih..." jawab Bragi dengan antusias
"Emang udah selesai rapih-rapihnya?" Tanya Dipta sambil melingkarkan tangannya dipinggangku.
"Udah ko..." Jawabku sambil melihat tatapan Karina dan Bragi yang seolah nggak nyaman dengan sikap Dipta. Perlahan aku melepaskan tangannya dan segera duduk di bangku.
Tapi aku juga melihat tatapan Dipta yang nggak suka gitu aku melepaskan rangkulannya. Dan secara bergantian dia juga menatap kearah Karina dan Bragi. Sadar ditatap nggak bersahabat gitu sama Dipta, Karina langsung membuyarkan suasana canggung tersebut.
"Yaudah hayu...lo ngapain malah duduk juga deh...kita beli makan dulu yuk...ntar malem kan gw harus balik" Sahut Karina.
"Lo nanti pulang ditemenin Bragi ya Kar..."
"Loh ko?, gw kira dia emang bakal disini sama lo sama Arisya..."
"Ya nggak lah Kar...dia nanti temenin lo pulang, gw khawatir lo pulang sendirian malem-malem, lagi juga tadi kebetulan gw lagi males nyetir kesini sendirian"
Yaa aku dan Dipta nggak pergi bareng menuju Bandungnya. Kita janjian karena tadi Dipta masih ada urusan dulu.
Kita emang pergi hari jumat pagi dan nginep sampe besok hari sabtu. Jadi Karina Dipta dan Bragi mengorbankan ijin dari kerjanya untuk kesini.Kitapun segera beranjak dari situ untuk segera mencari makan. Kita ber4 menggunakan mobil Dipta.
"Kita mau makan di mana nih?"
"Mana aja lah Dip, yang penting makan, rasanya enak, porsinya banyak, tempatnya cozy, satu lagi cewek2 cantiknya banyak" sahut Bragi dengan polosnya.
Aku yang duduk di depan samping Dipta menoleh senyum kearahnya yang duduk tepat di belakang Dipta.
"Itu mah bukan dimana aja jadinya mas..."
Sahut Karina sedikit ketus.Aku melirik sekilas mendengar omongan Karina dan aku melihat Bragi juga menoleh kearah Karina dengan wajah terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LURUH : Cinta Lama Yang Terlarang (END) (REVISI)
Genç Kız EdebiyatıWarning!! DEWASA!!! Komitmen penting ketika menikah adalah SETIA. Sudah 5 tahun Nata Arisya menjalani pernikahan dengan seorang pria yang pasti sangat dicintainya Kiyanza Adiputra bahkan tanda cinta mereka sudah ada dua yakni seorang putra Ibaz Adip...