DS 18

5.7K 828 81
                                    

***

"Itu kenapa rambutmu begitu?" tanya Asher (Jongin) langsung pada Lysander saat pria manis itu baru saja kembali dari salon bersama Saber (Seungmin), Hyde (Hyunjin), dan Swanya (Shuhua). Asher keheranan akan model rambut iparnya.

"Aku tadi bingung mau cat blonde atau biru, lalu Hyde mengusulkan ini." Jawab Lysander dengan lugunya sembari memainkan poninya yang berwarna biru.

"Hah? Tidak! Aku tidak mengusulkan seperti ini, aku tadi bilang separuh-separuh, dia sendiri yang muncul ide dengan memberi warna secuil di bagian poninya." Elak Hyde (Hyunjin), enak saja dia yang dituduh, padahal itu kemauan Lysander sendiri.

"Kau terlihat seperti angry bird, tahu tidak?" ledek Xavier saat melihat model baru rambut adiknya.

"Tidak memotong rambutmu?" tanya Asher.

"Tidak, ternyata kalau dilihat-lihat lagi aku tampan sedikit gondrong begini hahaha~" tawa penuh percaya diri itu menguar.

"Sudah biarkan saja, biarkan dia melakukan apa yang dia mau." Tutur Xavier, yang lain hanya mengangguk saja, untung saja warnanya cocok dengan Lysander.

"Tadi hanya dirapikan sedikit sih" yang lain hanya mengagguk saja, daripada diprotes ngamuk susah nanti bujuknya.

***

Jika suasana hangat dan penuh canda tawa menghiasi hotel dimana anggota klan Sanchez itu berada, beda suasana dengan kediaman Lee. Si bungsu mengunci diri di kamar, membuat orang tua mereka memutuskan untuk menginap di mansion anak-anaknya. Apa yang terjadi hari ini tentu mengguncang semuanya. Para pelayan yang juga ikut mendengar pembicaraan tadi hanya bisa diam dan tidak memberi respon apapun.

"Jisungie, makan dulu yuk sayang." Bujuk Haewon pada putranya tersebut.

"Jisungie? Eomma boleh masuk sayang?" Haewon masih berusaha membujuk, dia mengetuk pintu kamar anaknya beberapa kali. Hingga akhirnya- CKLEK

"Astaga, kau kacau sekali." Haewon membawa masuk anaknya dan menutup pintu kamar. Dia mendudukkan Jisung, meletakkan nampan berisi makanan di meja nakas samping kasur.

"Eomma" Haewon segera memeluk putranya tersebut.

"Kenapa hm? Cerita pada eomma sayang" bujuk Haewon.

"Aku... aku sudah kehilangan Jaemin hyung dan sekarang aku kehilangan Nana hyung" lirih Jisung, dia balas memeluk pelukan ibunya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ibu.

"Aku belum sempat mengatakan jika aku sangat mencintai dan menyayangi Jaemin hyung tapi ia sudah pergi lebih dulu, dan saat aku ingin mengatakan hal yang sama pada Nana hyung, dia juga pergi." Haewon mengusap kepala anaknya dengan lembut.

"Yang terluka dan kehilangan tidak hanya Jisung, semua kehilangan, eomma juga kehilangan sosok menantu manis eomma. Eomma bahkan merasa sangat berdosa karena tidak mengetahui penderitaan yang dialami menantu eomma. Jika Jaemin pergi untuk selamanya, Nana tidak pergi untuk selamanya, Nana butuh waktu, Nana juga lelah, biarkan Nana istirahat dan menenangkan hatinya, ya? Tadi Nana juga bilang akan kembali lagi kemari kan?" Jisung mengeratkan pelukannya.

"Sekarang Jisung makan dulu ya? Saat Nana kembali nanti kau dalam keadaan yang tidak menyedihkan." Jisung melepaskan pelukannya dan menatap sang ibu.

"Eomma, apa kami sangat jahat?" tanya Jisung.

"Tentu saja sangat jahat, tapi semua orang punya kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya. Jaemin memberikan kalian kesempatan kedua melalui Nana, jadi gunakan itu dengan baik ya? Jangan sampai kalian kehilangan lagi, ne?" Jisung mengangguk.

[ALL X JAEMIN] Different SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang