Budayain follow dulu sebelum baca 😉
Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami.
Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
[Berhasil, Mbak]
Satu pesan masuk dari Mila membuat bibir Zila melengkung ke atas. "Alhamdulillah." Batin Zila.
Sedetik kemudian senyumnya berubah menjadi kekehan ringan. Dirinya dan Mila hanya berjarak beberapa meter saja, tapi, sepertinya Mila tidak sabar memberikan kabar baik kepadanya.
"Mila... Mila... Mbak bersyukur bisa bertemu denganmu." Gumamnya sendiri.
Zila membuka aplikasi yang terhubung dengan alat penyadap yang ada di dalam tas Shania. Sampai beberapa menit masih belum ada suara yang diharapkannya.
Zila memasang headset bluetooth di telinganya sambil menunggu Mila kembali. Zila menatap keluar, ternyata Mila sudah berjalan menuju mobilnya.
"Gimana, Mbak? Sudah ada hasilnya!" Tanya Mila antusias. Baru juga membuka pintu, tubuhnya juga belum masuk kedalam mobil.
"Astaga Mila!! Sini masuk dulu!" Zila geleng-geleng kepala, heran kenapa jadi Mila yang bersemangat.
"Hehe.." Mila nyengir. Ia masuk kedalam mobil lalu menutup pintunya.
"Gimana.. gimana, Mbak? Duh kok gue yang gak sabar nunggu hasilnya." Ucap Mila menggebu-gebu, nafasnya tidak beraturan, mungkin ia baru saja berlari saking penasarannya.
"Ish kok kayak orang lahiran sih, Mbak!" Protes Mila dengan pipi menggembung.
"Hahahaha kamu lucu." Zila mencubit pipi Mila gemas.
Mila melepas tangan Zila yang masih mencubit pipi nya. "Sakit Mbak Zila!"
"Maaf.. Maaf Mila.."
Mila mengangguk saja, ia tidak marah, sakitnya juga tidak seberapa. Mila hanya senang menggoda Zila yang panik.
"Eh ini kayaknya Shania sudah sampai di depan ruangannya Abi." Zila mulai mendengar percakapan Shania dengan lawan bicaranya yang kemungkinan besar adalah sekretarisnya Abi.
"Mana satunya Mbak, Mila juga mau dengar."
Zila melepas satu sisi headsetnya kepada Mila yang langsung diterimanya. Mila memasangnya dengan tidak sabar.
****
"Maaf Bu Shania.. apa sudah membuat janji?" Tanya sekretaris Abi bernama Ratna. Ratna menghadang Shania yang ingin masuk ke dalam.
"Janji?? Untuk apa aku membuat janji! Kamu lupa siapa aku? Aku Shania, Adik iparnya Pak Abimanyu." Jawab Shania. Ia berusaha menerobos masuk ke ruangan Abi, tapi, Ratna selalu saja menghalanginya.
"Saya tidak lupa, Bu Shania! Ini permintaan langsung dari Pak Abimanyu. Beliau tidak ingin diganggu. Jika ingin bertemu harus membuat janji dulu." Ratna dengan tegas membalas ucapan Shania.