JP |41

24.2K 1.6K 67
                                    

Assalamualaikum wr wb

Wa'alaikumsalam wr wb

Bismillahirrahmanirrahim

Ada yang sudah kangen GaZi ???

Mohon maaf kalau ke depannya nanti lebih sering telat up 🙏🙏

Pak Sua sudah mulai protes kalau ane terlalu sibuk sama gadget

Pak Sua sudah mulai protes kalau ane terlalu sibuk sama gadget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****




Setelah sarapan tadi, Gavin kembali menuju kamarnya. Gavin bingung dengan perasaannya sendiri. Apalagi saat Zila mengatakan jika tidak ingin menikah lagi.

Ada perasaan kecewa dan juga sedih. Gavin memang belum yakin dengan perasaannya sendiri, tapi, menurut google, dirinya termasuk salah satu orang yang sedang jatuh cinta.

Gavin bisa menyimpulkan seperti itu karena sebelumnya Gavin marah melihat Zila dan Nico sedang berduaan. Gavin juga marah ketika Zila sedang berdua dengan mantan suaminya. Sebelumnya Gavin juga memperhatikan pakaian Zila yang terlalu terbuka. Semua itu merupakan tanda-tanda jika dirinya sedang jatuh cinta.

Gavin menghela nafas kasar, bayangan Zila selalu menghantuinya. Gavin ingin maju namun wanita itu dengan jelas mengatakan jika tidak ingin menikah.

Lalu apa yang harus dilakukan Gavin. Pria itu mencoba memejamkan mata, mencoba untuk tidur dan melupakan semua yang terjadi hari ini.

Sepuluh menit

Dua puluh menit

Gavin kembali membuka matanya, melupakan Zila teramat sulit bagi Gavin. Hanya sekali bertemu saja sudah membuat Gavin kelimpungan mencarinya, apalagi saat ini, disaat sudah banyak waktu yang mereka lakukan bersama, mana mungkin Gavin bisa melupakannya begitu saja.

Gavin berkemas secara asal-asalan, dia harus segera bergerak jika tidak ingin menyesal nantinya. Gavin hanya perlu membuktikan jika dirinya pantas untuk Zila. Gavin akan berusaha untuk menutup luka yang ada di hati Zila dengan kebahagian. Iya. Mereka akan saling menyembuhkan dan bahagia bersama.

****

"Saya mau mampir, Fazila Jihana Brata!" Gavin keluar dari mobil, tidak menghiraukan tatapan protes dari Zila.

Dengan kesal Zila ikut turun dari mobil Gavin, untuk melampiaskan kekesalannya Zila menutup pintu mobil Gavin dengan keras.

Brakkk

Gavin hanya menatap kelakuan Zila dengan datar. Tidak ada niat untuk mengomeli wanita itu toh mobilnya tidak rusak.

Tanpa merasa bersalah Zila berjalan dengan cepat menuju gedung apartemen. Gavin geleng-geleng kepala melihat kelakukan Zila. Padahal Gavin hanya ingin mampir, tidak untuk macam-macam.

Janda & PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang