JP | 37

24.4K 1.5K 53
                                    

Assalamualaikum wr wb

Wa'alaikumsalam wr wb

Bismillahirrahmanirrahim

Udah up lagi nih!
Demi apa coba???
Demi kamu lah.... iya kamu penggemarnya GaZi 🥰

 iya kamu penggemarnya GaZi 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Seperti ucapan Zila tadi pagi, Zila berangkat kerja tidak mengenakan pakaian yang sudah dibelikan oleh Gavin. Zila hanya menuruti ucapan Gavin dengan kerja tidak mengenakan rok.

Zila datang sebelum Gavin datang, kali ini Zila menunggu kedatangan Gavin di sofa ruangannya.

Sambil menunggu Gavin, Zila menyibukkan diri dengan bertukar kabar bersama Mila. Besok ada acara siraman dan pengajian, seperti biasa Mila meminta Zila untuk selalu berada disampingnya, Mila senang bisa kenal dengan Zila, setidaknya ia jadi bisa merasakan mempunyai saudara perempuan.

Sepuluh menit kemudian Gavin datang, pria itu mengetuk pintu ruangan Zila untuk memberitahu jika dirinya sudah datang. Zila langsung bergegas menuju pantry, minuman di pagi hari tidak boleh terlewatkan. Syukurlah kemarin Gavin tidak mengusilinya lagi perkara minuman.

Zila membawa nampan kecil berisikan teh panas lalu masuk ke ruangan Gavin. Di dalam ruangan, Gavin langsung memandangi Zila yang baru saja membuka pintu. "Setidaknya dia tidak memakai rok lagi." Batin Gavin.

Zila mendekat, ditaruhnya teh panas itu di meja kerja Gavin. "Terima kasih." Ucap Gavin, ada nada pancingan untuk membuat Zila sadar. Namun Zila yang tidak paham hanya mengangguk saja.

"Apa tidak ada yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Gavin mulai kesal.

"Ada Pak!"

"Apa itu?" Gavin sudah mulai berangan tinggi.

"Agenda hari ini hanya mempersiapkan sidak di cabang-cabang." Jawab Zila.

"Hanya itu?" Gavin masih mencoba memancing.

"Iya Pak! Saya permisi dulu." Pamit Zila, wanita itu benar-benar keluar dari ruangan Gavin.

Gavin yang tadi pagi sudah dibuat kesal semakin kesal dengan Zila. Wanita itu sepertinya tidak ingin mengucapkan apapun tentang kejutannya tadi pagi. Bukan tidak ikhlas, Gavin hanya ingin melihat reaksi Zila yang sebenarnya seperti apa setelah mendapat kejutan itu. Nyatanya Zila tidak menganggapnya hal spesial.

Gavin meredam emosinya dengan meminum tehnya. Rasanya berbeda dengan teh sebelumnya. Ini teh chamomile, teh yang dipercaya bisa menenangkan pikiran.

Setelah meminumnya sedikit, Gavin baru menyadari jika ada kertas diatas meja kerjanya. Kertas yang berbeda dengan berkas-berkasnya.

Gavin pelan-pelan membukanya, dibacanya hingga beberapa kali barulah Gavin tersenyum.

Terimakasih :)

Janda & PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang