Budayain follow dulu sebelum baca 😉
Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami.
Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...
Buat yang belum follow monggo follow akun ig & wp XavieraAra
Semoga tidak mengecewakan, maaf lama karena emak-emak ini nyambi kerja sama ngurus anak juga 😁✌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Zila yang sadar jika membuat kesalahan segera melepas tangannya. "Maaf."
Gavin hanya bisa berdehem, entah kemana suaranya pergi. Mereka berdua sama-sama masih berdiri di ruang meeting, pikiran keduanya sama-sama blank akibat kejadian barusan.
"Saya permisi!" Pamit Zila, Zila lagi-lagi merutuki kebodohannya, ia menyesal sudah berbuat seperti itu. Dulu waktu awal mereka bertemu, Gavin bahkan menepis tangannya yang hendak membantu membersihkan pakaian pria itu.
Sampai di ruangannya Zila kembali melihat buku agenda yang sudah ditulis oleh Richard. Zila beruntung karena tidak ada jadwal penting setelah meeting dengan perusahaan Pak Harmoko.
Richard memang sudah memberitahu jika minggu ini tidak ada pekerjaan yang terlalu berat karena Gavin menyuruhnya untuk menundanya sampai acara pernikahan Richard selesai.
Mengingat baru hari pertama dia bekerja disini, Zila memilih untuk mempelajari beberapa tugas yang harus dia kerjakan saat menggantikan posisi Richard. Posisi Richard sebenarnya terlalu berat bagi Zila. Richard bekerja merangkap sebagai asisten pribadi Gavin.
Saat hendak jam makan siang, Richard biasanya akan menanyakan apa yang diinginkan oleh Gavin. Setelah itu mereka akan makan bersama, jika tidak maka Gavin bisa dipastikan akan absen tidak makan siang.
Zila sudah berdiri tepat di ruangan Gavin, sebelum mengetuk pintu Zila berdoa agar tidak ada hal-hal gila yang dilakukannya.
"Bismillahirrohmanirrohim."
Tok tok tok
Setelah dipersilahkan masuk, Zila langsung membuka pintu dan berjalan mendekati Gavin. "Selamat siang Pak, hari ini mau delivery makanan atau mau dine in saja?"
