JP | 31

27.4K 1.4K 12
                                    

Assalamualaikum wr wb

Waalaikumsalam wr wb

Waalaikumsalam wr wb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****


"Bukan Mila, tapi Zila!" Kata Richard, ia menatap Zila yang dari tadi diam. Gavin sendiri ikut menatap ke arah Zila, sedangkan Zila yang tidak menyimak dibuat bingung dengan tatapan dari ketiga orang itu.

"Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?" Zila mengambil kaca yang ada di sling bag nya, melihat ke seluruh sisi wajahnya, tapi, tidak ada yang aneh di wajahnya, tidak ada nasi yang tertinggal, lip glossnya juga tidak belepotan, lalu kenapa mereka menatapnya seperti itu.

"Ini yang lo bilang cocok? Lupakan saja!" Gavin berdiri lalu pergi meninggalkan mereka bertiga tak lupa ia mengeluarkan beberapa lembar untuk membayar semua yang sudah mereka pesan.

"Vin, tunggu...! Mila, Zila, saya pergi dulu." Richard mengejar langkah kaki Gavin.

Zila semakin bingung dengan keadaan, ia tadi terlalu malas karena ada Gavin di sebelahnya. Mood Zila sedang tidak baik-baik saja menjelang tamu bulanannya datang.

Menghindari Gavin disaat seperti ini sangat diperlukan, mengingat ucapan Gavin selalu membuatnya sakit hati.

"Yuk Mbak, kita jalan-jalan!" Ajak Mila, ia sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Tadi ada apa sih, Mil? Kok pada lihatin Mbak? Ada yang aneh ya?"

"Ish Mbak Zila beneran gak tau! Kirain cuman bikin kesel Kak Gavin aja! Tadi itu Richard saranin Mbak buat gantiin dia jadi asisten Kak Gavin sementara, gitu!"

"Asisten pribadi?"

"Iya."

"Gavin?"

"Iya Mbak."

"Amit-amit.. Kamu mau lihat Mbak mati berdiri?"

"Astagfirullah nggak dong, Mbak! Kak Gavin baik kok Mbak... Kak Gavin itu justru anti sama cewek. Kayak suka jaga jarak gitu!" Mila kembali duduk di kursinya, sepertinya Zila butuh penjelasan lebih.

"Gay maksud kamu? Jadi dia yang waktu itu sama Richard?"

"Enak aja! Richard normal tauk! Kak Gavin cuman trauma aja sama wanita dan pernikahan."

"Yakin banget kalau Richard normal, tau dari mana?"

"Kan Richard pernah-

"Pernah apa? Mila jangan macam-macam!" Zila menyela ucapan Mila.

Mila langsung panik, ia bingung bagaimana menjelaskannya. "Anu begini Mbak.. Hmm Gue..."

"Gue apa Mila? Yang jelas!"

"Pokoknya nggak seperti yang Mbak kira. Gue tau batasan Mbak! Mbak Zila tenang aja ya." Mila langsung berdiri menyeret Zila untuk meninggalkan restoran, Mila harus mengalihkan pembicaraan jika tidak mau rahasianya terbongkar.

Janda & PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang