Budayain follow dulu sebelum baca 😉
Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami.
Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Milaaa mulutnya."
Mila menutup mulutnya, "Maaf Mbak, keceplosan!"
Zila hanya mengangguk, lalu mereka berjalan keluar ruangan sidang. Terlihat Abi ingin mendekatinya, tapi, Mila lebih dulu memasang badan.
"Mau ngapain lo!" Mila berdiri tepat di depan Zila.
"Zila.. tolong beri Mas kesempatan." Abi ingin mendekat tapi Mila sudah mendorongnya untuk mundur.
"Kesempatan lo sudah habis! Atau lo mau gue kasih dana umum?"
"Tolong minggirlah sebentar, saya ingin berbicara dengan istri saya." Pinta Abi.
"Mantan istri! Tapi sayangnya gak gue kasih izin! Yuk Mbak." Mila dengan santainya menggandeng tangan Zila yang sejak tadi diam saja. Mereka mengabaikan Abi yang sedang memohon belas kasih.
Setelah dari pengadilan agama, Zila mengajak Mila untuk makan siang bersama. Sebenarnya sudah sering mereka makan bersama apalagi kamar mereka bersebelahan, yang membedakan dari sebelumnya adalah sekarang Zila mengajak Mila makan di pusat kota dan tidak bersembunyi-sembunyi lagi.
Zila sengaja mengajak Mila makan siang di pusat kota sebagai ucapan terima kasih atas bantuan Mila.
Sampai di cafe, mereka memesan beberapa menu. Mulai dari makanan ringan, makanan utama hingga minuman.
Tak berapa lama pesanan mereka sudah selesai dihidangkan. Mereka mulai makan sambil mengobrol, obrolan yang mulanya santai berubah jadi godaan satu sama lain.
Saat sedang asyik saling melempar canda, ada seorang pria yang menghampirinya.
"Hai bocil." Sapa pria itu, tangannya mengacak lembut rambut Mila.
Kedatangan dan perlakuan pria itu sontak membuat Zila dan Mila berhenti bercanda.
"Richard." Ucap Zila
"Om." Ucap Mila
Mereka berucap secara bersamaan.
"Jangan panggil Om, Mila!" Protesnya kepada Mila.
"Lo juga panggil gue bocil!" Sahut Mila.
"Oke sweety, maaf ya." Ucap Richard membuat Zila yang baru saja menyesap minuman tersedak.
Uhuk uhuk
Mila menepuk pelan punggung Zila hingga terasa mendingan.
"Kalian... sweety..?" Zila menatap Mila dengan Richard secara bergantian. Menuntut jawaban dari keduanya yang terlihat mencurigakan.
"Lo sih!" Kata Mila kesal.
"Mila, sepertinya ada yang kamu tutupi dari Mbak?"
"Saya sama Mila sepakat untuk menerima perjodohan ini." Jawab Richard enteng.