Assalamualaikum wr wb
Wa'alaikumsalam wr wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Bab sebelumnya banyak yang vote dan komen 🥰
****
Pagi harinya, seluruh anggota keluarga yang menginap di hotel sarapan bersama, tak terkecuali Zila dan Gavin.
Jangan tanya dimana sang mempelai karena mereka pasti sedang asyik sendiri.
Gavin yang sebenarnya menolak menginap terpaksa ikut menginap begitu tahu Zila juga akan menginap di hotel. Sepertinya Gavin mulai terbiasa selalu berada disekitar Zila. Hari-harinya yang membosankan kini sedikit berwarna berkat Zila yang selalu suka mendebatnya.
Sejak bertemu dengan Zila, Gavin seolah mendapatkan lawan yang sepadan dengannya, mulut pedasnya selalu dibalas oleh Zila. Apa mungkin Zila adalah penawar dari mulut pedasnya.
Gavin menggeleng lemah.
"Apa sekarang rasanya juga manis?"
Gavin menoleh ke sumber suara, dilihatnya Zila yang sedang berdiri di belakangnya dengan membawa dua piring. Tanpa permisi Zila langsung bergabung dengan meja yang ditempati Gavin. Zila menggeser satu piring kehadapan Gavin, tadi Zila melihat Gavin tidak mengambil makanan apapun, karena dia sekarang bos nya, jadi Zila akan memperhatikan pola makan Gavin seperti yang pernah diucapkan oleh Richard.
"Setidaknya makanlah sesuatu saat pagi hari. Meski hanya sepiring omelet."
"Terimakasih." Ucap Gavin tanpa membantah. Baru saja Gavin memikirkan wanita ini dan mulutnya yang selalu mendebat dirinya, sekarang sudah berada di depannya dengan ceramah di pagi hari.
Zila mulai memakan omeletnya, melihat makanan yang terlalu banyak sejak kemarin membuat nafsu makan Zila sedikit menurun. Rasanya perutnya selalu kenyang jika melihat banyak makanan yang tersaji.
Gavin menyesap kembali kopinya lantas menjawab pertanyaan Zila, "Iya.. setelah kamu datang!"
"Apanya?" Tanya Zila bingung.
"Rasa kopinya menjadi manis saat kamu datang!" Ucap Gavin datar.
Mata Zila langsung memicing tajam, alisnya menukik dan bibirnya siap mengomeli Gavin.
"Jadi waktu itu sengaja hmpp-
Gavin menyuapi Zila dengan omelet yang ada di piringnya, membuat Zila kesusahan berbicara.
"Makan jangan banyak bicara!" Titah Gavin galak.
Zila mengunyah dengan tidak terima, ia masih sangat kesal dengan kejadian waktu itu. Dia harus membuat kopi sebanyak tiga kali, nyatanya dia memang sengaja dikerjain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda & Perjaka
RomansaBudayain follow dulu sebelum baca 😉 Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami. Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...