Budayain follow dulu sebelum baca 😉
Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami.
Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Gavin?"
Gavin menaikkan alisnya mendengar namanya disebut.
"Maaf salah sambung." Zila mematikan panggilan teleponnya lalu menatap Gavin galak.
"Siapa yang menelpon? Kenapa menatap saya seperti itu?" Protes Gavin.
"Becca. Kenapa dia bisa tahu nomor saya?"
"Oh. Saya yang memberitahunya."
Zila mencoba mencerna kejadian hari ini, lalu muncul satu kemungkinan di pikirannya.
"Jadi tadi nomor saya?" Tanya Zila memastikan.
Gavin mengangguk mantap. "Apa itu salah?"
"Kenapa bukan nomor anda sendiri?" Protes Zila.
"Saya berpikir kamu tidak akan suka jika saya memberikan nomor pribadi saya ke wanita lain." Ucapan Gavin sukses membuat Zila melongo.
"Salah ya? Baiklah, kamu bisa memberikan nomor saya ke Becca." Ucap Gavin dengan mengangkat bahu.
"Kenapa harus saya? Tidak mau!" Tolak Zila tanpa berpikir.
Gavin tersenyum kecil, "Pilihan saya memang selalu tepat!"
"Apanya yang te—
"Sekarang saya sudah tahu kenapa kamu tadi marah dan mendiamkan saya." Ucap Gavin yakin.
"Saya tidak marah."
"Tidak marah, tapi cemburu!" Gavin tersenyum menyeringai.
"Ce-cemburu? Yang benar saja! Jangan sembarangan bicara Gavin." Elak Zila, reaksi tubuhnya terlihat jelas jika sedang gugup.
"Oke." Sahut Gavin, pria itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya, lalu menempelkan benda pipih itu setelah mengotak-atiknya sebentar.
"Halo Pak Jason."
Zila terkejut Gavin menghubungi orang tua Becca, tapi rasa terkejutnya ia tutupi dengan kembali mengemasi barang-barangnya. Zila sengaja melakukannya dengan perlahan sambil mencuri dengar apa yang akan dibicarakan Gavin.
