Budayain follow dulu sebelum baca 😉
Pernikahan yang sudah terjalin selama dua tahun harus kandas karena orang ketiga. Zila yang menaruh curiga dengan suaminya berusaha mencari bukti perselingkuhan sang suami.
Tanpa disangka wanita yang menjadi pih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Tidak masalah! Besok Zila akan menggantikanmu, benar kan Zila?" Gavin berdiri lalu pergi dari ruangan Richard, meninggalkan Zila dan Richard yang sama-sama bingungnya.
"Ini beneran kamu mau gantiin saya?" Tanya Richard, sambil membaca pesan yang dikirimkan oleh Gavin.
Gavin
Pastikan Zila besok menggantikanmu!
Richard mengernyit. "Bukankah tadi dia yang bilang seperti itu? Astaga sepertinya dia sudah mulai normal." Batin Richard dengan bibir tersenyum setelah paham dengan maksud tersembunyi Gavin.
"Terima kasih Zila... saya bersyukur, kamu mau menggantikan saya selama saya cuti. Saya tidak bisa membiarkannya bekerja sendirian. Gavin selalu lupa waktu saat bekerja tanpa memikirkan kesehatannya. Gavin mempunyai maag akut, Zi. Dia jarang memperhatikan pola makan dan pola tidurnya. Tolong perhatikan dia baik-baik ya." Ucap Richard, untuk penyakit Gavin sengaja dia lebih-lebihkan agar Zila tidak bisa menolak.
"Tapi..."
"Kamu tidak perlu khawatir, pekerjaan saya tidak jauh berbeda dengan saat kamu kerja di perusahaan orang tuamu." Richard masih berusaha meyakinkan.
"Richard, saya-
"Saya percaya dengan kemampuanmu, Zi. Nantinya yang sedikit berbeda dengan pekerjaan lamamu adalah kamu harus melayaninya lebih dari seorang sekretaris."
"Maksud kamu apa? Saya harus melayaninya? Kamu pikir saya wanita apa, Richard." Sahut Zila, ia tersinggung dengan ucapan Richard.
"Maaf saya tidak bermaksud seperti yang kamu pikirkan.. Jangan salah paham dulu, maksud saya, mungkin jam kerjanya akan bertambah, selain sekretaris saya juga merangkap sebagai asisten Gavin. Gavin terkadang membutuhkan saya diluar jam kerja."
"Saya tidak bisa!" Tolak Zila.
"Tidak masalah, saya akan meminta Gavin untuk tidak mengganggumu saat lewat dari jam kantor." Richard yang sebenarnya paham harus terus berusaha agar Zila mau menggantikannya.
"Richard dengarkan saya dulu!" Ucap Zila jengkel.
"Kenapa? Kamu perlu bantuan? Aku bisa membantumu saat ini."
"Astaga kenapa kamu sama Gavin sangat menyebalkan sekali!" Umpat Zila, tak tahan dengan ocehan Richard.
Raut wajah Richard yang menggebu-gebu lantas berubah menjadi merasa bersalah. "Maaf jika saya dan Gavin merepotkanmu, saya hanya merasa senang saat kamu mau membantuku. Kami sangat dekat, Zila, saya tidak tega jika membiarkannya bekerja sendirian. Gavin tidak mudah dekat dengan orang lain, tapi, saya lihat Gavin bisa dekat denganmu. Saya sangat berharap kepadamu, Zi."