Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesanan mereka datang juga.
Angga sampai bosan menunggu tadi, dia sampai menidurkan kepalanya di atas meja saking lamanya.
Jeno dan Gisya hanya tersenyum melihat tingkah Angga.
Pelayan sedang mengatur makanan di atas meja.
"Permisi... Mohon maaf atas keterlambatan kedatangan pesanan anda... Makanan yang kamu antarkan sudah termasuk makanan tambahan dan juga makanan take away... Ini bill-nya pak—" Jelas pelayan lalu memberikan bill kepada Jeno.
Jeno mengambil bill-nya "Oke... Saya transfer ya—"
"Baik pak... Silahkan menikmati hidangan kami... Selamat malam... Dan saya permisi" pelayan pergi meninggalkan meja.
Jeno memesan banyak sekali makanan sampai meja mereka full karena pesanan makanan Jeno.
Mulai dari appetizer, main course, sampai dessert semua lengkap di mejanya.
"Pak... Ini banyak banget... Sampai bingung saya mau makan yang mana—" ucap Gisya kebingungan mau memulai untuk makan makanan yang mana.
Jeno tersenyum "Suka-suka kamu aja, ini semua enak ko... Dede harus makan steaknya ya... Itu enak banget, sini om Jeno potong-potongin steaknya" Jeno sedikit memindahkan kursinya ke dekat kursi Angga.
Jeno mengambil garpu dan pisau lalu memotong-motong steak untuk Angga.
"Nah... Udah... Dede makan gih" Angga mengangguk lalu memakan steak yang Jeno sudah potong tadi.
Jeno menarik kursinya kembali ke dekat kursi Gisya "Ini makanan kesukaan saya di sini... Kamu harus coba—" Jeno memotong-motong daging steak milik Gisya agar dia mudah memakannya.
Jeno memotong steaknya sambil menatap Gisya "Nah... Kamu juga makan... Habiskan ya... Kalau ga habis gapapa juga sih tinggal take away aja—" ucap Jeno setelah memotong kan steak milik Gisya.
Lalu Jeno kembali ke piringgnya untuk memotong steak miliknya.
Gisya mengambil garpu lalu mulai memakan steak yang Jeno potong tadi.
Jeno menatapnya "Gimana sya? Enak?"
"HMM... Enak banget pak! Dagingnya empuk banget di gigit langsung lumer—" ucap Gisya takjub dengan steaknya.
Jeno tersenyum "Kan... Saya bilang apa..."
"Enak pak sumpah—" Gisya melanjutkan memakan steaknya.
"Dede suka ga? Enak ga dek?" Tanya Jeno ke Angga, Angga hany mengangguk karena saking fokusnya memakan steaknya.
Jeno tersenyum bahagia melihat kedua kakak beradik ini makan dengan lahap.
Dia bersyukur kalau makanan yang dia pesan di sukai oleh Gisya dan Angga.
"Pak... Makan juga jangan liatin kita aja" ucap Gisya melihat Jeno hanya menatap Gisya dan Angga makan.
Jeno mengangguk lalu memakan steaknya.
Jeno hanya bersyukur melihat Gisya tampak sangat menyukai makanan yang dia pesan.
Gisya dan juga Angga makan dengan lahap membuat Jeno sangat senang.
"Kalau mau nambah steaknya, nambah aja ya... Kalau mau bawa pulang juga boleh nanti kita pesan lagi ya" ucap jeno di sela-sela mereka makan.
Gisya menggeleng "Ga usah pak... Ini aja udah banyak, ga tau mau ngabisinnya gimana... Takut mubazir kalau ga habis"
"Habisin dong... Biar ga mubazir..." Ucap Jeno.
"Kalau saya sendirian ngabisin semua ini, bisa-bisa saya pulang perutnya kayak balon pak... Bapak sama angga juga dong yang bantu ngabisin... Saya yakin semua makanan ini enak banget pasti..." Gisya menunjuk semua makanan yang ada di atas meja.
"Semoga kamu suka ya sya... Ini semua makanan favorite saya kalau datang ke sini... Ini kedua kalinya saya datang membawa orang... Biasanya saya makan sendiri di sini—"
Gisya mengerutkan dahi "Yang pertama siapa pak?" Tanya Gisya dengan spontan.
Jeno ikut spontan mentapnya.
.
.
.
.
.Hayoloh Jen... Lu di tanyain tuh sama Gisya🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Romance"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya