Gisya mengusap-usap kemeja Jeno.
"Ini apaan ya? Darah atau apa?—" Gisya mengambil ponselnya lalu mengfoto kemeja Jeno.
Gisya melihat jarinya yang menjadi warna pink. Gisya langsung tersadar ini apa.
"Lipstik—" Gisya cepat-cepat memasukkan kemeja Jeno ke dalam plastik.
Gisya gemetar, badannya lemas dan dia sangat shock melihat ada noda lipstik di kera kemeja Jeno.
Gisya bahkan hampir pingsan, dia memasukkan pakaian kotor mereka dengan gemetaran.
Mata Gisya berkaca-kaca, Gisya dengan sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak menetes, karena kalau dia menangis Jeno bisa saja bertanya banyak hal.
Dia benar-benar tidak menyangka kalau Jeno memang berselingkuh.
Padahal usia pernikahan mereka saja baru masuk ke tiga bulan.
Setelah memasukkan pakaian kotor ke dalam plastik laundry Gisya kembali ke ruang televisi lalu segera mengirimkan foto kemeja Jeno.
Gisya mengirimkan foto itu ke Jisung dan juga jaemin.
Gisya hanya bisa meminta tolong kepada kedua saudara Jeno, agar bisa mencari tahu secepatnya tentang kebenaran ini.
Gisya menchat Jisung dan Jaemin dengan tangan yang sangat gemetaran. Gisya juga sekali-kali menatap ke arah atas di kamar mereka.
Dia takut Jeno sudah selesai mandi.
Tidak apa kalau Gisya sudah selesai mengchat Jisung dan Jaemin.
"Gue mohon... Jangan selesai mandi dulu, jangan keluar kamar dulu—" Gisya berusaha cepat-cepat menyelesaikan chat dengan Jisung dan Jaemin.
Gisya berharap banyak kepada Jisung dan Jaemin karena mereka berdua selalu menyelesaikan masalah dengan tenang dan kepela dingin.
Beda dengan Jeno.
"Ah... Selesai juga" Gisya merasa legah setelah selesai mengchat Jisung dan Jaemin.
Gisya buru-buru menghapus chat-nya agar tidak di lihat oleh Jeno.
.
.
.Angga baru saja pulang setelah menyelesaikan kelas lesnya. Angga sedang makan di dapur.
Sedangkan Gisya dan Jeno sedang duduk bersama sambil menonton televisi.
Jeno menonton televisi sambil memakan ciki-ciki yang memang sudah di stock olehnya di kulkas.
Jeno menatap Gisya yang sudah mendiaminya sejak tadi.
"Kamu kenapa sih sayang? Diam-diam gitu..." Jeno dengan wajah herannya menatap Gisya.
Gisya menggeleng "Engga... Orang aku lagi nonton, siapa juga yang diem—"
Gisya memang harus bersikap biasa saja agar Jeno tidak curiga tentang Gisya yang sudah tahu dia berselingkuh.
Itupun Jeno berselingkuh itu belum pasti kebenarannya.
Jadi memang Gisya harus bersikap biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan Gisya tidak mengetahui apa-apa.
"Gapapa gimana? Kamu duduknya jauhan gitu... apaan... Sini—" Jeno meminta Gisya untuk duduk lebih dekat kepadanya.
Gisya menggeleng, membuat Jeno yang langsung mendekat kepadanya.
Jeno duduk di sebelah Gisya sambil menatap Gisya heran.
"Kamu kenapa sih? Coba ngomong? Aku salah apa... Aku habis bikin kamu kesal apa? Aku ini buat kamu marah karena apa? Ngomong dong—diem gini ga menyelesaikan apa-apa"
Meskipun yang Jeno bicarakan itu benar, tapi Gisya memilih untuk diam dan tidak membahas apapun tentang kemeja Jeno.
"Ga ada... Ga ada salah apa-apa..." Ucap Gisya berusaha santai.
Dari tadi Gisya berusaha tenang dan tidak terlihat kesal kepada Jeno.
Walaupun susah buat tidak langsung marah kepada Jeno, tapi Gisya berusaha mengendalikannya agar kebenaran yang sebenarnya terungkap.
Gisya tidak mau berkelahi, kalau memang benar Jeno berselingkuh, Gisya akan pisah dengan Jeno secara baik-baik.
.
.
.
.
.Mak! Ada anime!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Romance"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya