•72

189 17 5
                                    

Gisya mengangguk "Iya... Bapak lebih mau hidup tenang bersamanya yang selama ini sama bapak—"

"Maksudnya?" Jisung bingung.

Gisya kembali menghela nafas "Bapak ini pura-pura atau gimana? Saya harus nyebut namanya kah pak?" Gisya mulai muak dengan semua ini.

"Apa ya? Coba kamu yang ngomong..." Jisung meminta untuk Gisya yang berbicara.

"Bapak selama ini kan memang sangat ingin tinggal d America... Karena bapak sudah sangat lama LDR dengan kekasih bapak..." Ucap Gisya.

Jisung terdiam. Dia tampak berfikir.

"Ah... Michelle maksudnya?" Ucap Jisung Gisya mengangguk.

"Saya ke sana kan bareng kamu... Emangnya saya ada pernah ketemu Michelle? Kamu pernah lihat saya ketemu sama dia? Engga kan?—"

Gisya menggeleng "Memang saya ga pernah lihat... Tapi saya ga tau karena bisa saja terjadi di belakang saya... Tapi tunggu pak—bukan itu masalahnya..."

"Terus masalahnya di mana?"

"Yang saya mau tanyakan adalah... Michelle itu beneran pa-pacar bapak ya?" Tanya Gisya ragu, Gisya merasa ini sudah pertanyaan yang termasuk hal pribadi.

Tapi Gisya sangat penasaran dengan hubungan Jisung dan Michelle itu.

Jisung terdiam sebentar.

Lalu dia mengangguk perlahan "I-iya... Dia pacara saya—"

Plak~

Gisya refleks menampar wajah Jisung.

Jisung terdiam, Jisung kaget tiba-tiba di tampar oleh Gisya.

"Gila ya kamu! Bisa-bisanya kamu ada pacar terus jadiin saya selingkuhan kamu! Gila-gila..." Gisya mulai emosi dengan Jisung.

Gisya berdiri, tapi Jisung menahan tangannya "Tolong sya—dengerin saya dulu... Saya belum selesai ngomong"

Gisya berusaha melepaskan genggaman Jisung "Udah! Saya ga butuh dengerin penjelasan kamu lagi!"

"Dengerin saya sya—bang Jeno itu ga bener-bener mencintai kamu... Dia bersikap baik dan perhatian sama kamu karena dia hanya mirip dengan masa lalunya—sikapmu... kepribadianmu... Bahkan wajah kamu itu mirip banget sama pacar bang Jeno yang udah meninggal!" Ucapan Jisung benar-benar membuat hati Gisya seperti di tusuk-tusuk.

Gisya yang tadinya memberontak sekarang dia menjadi terdiam dan mematung.

"Kamu pernah denger kan ceritanya bang Jeno sama Karina dari Viola?—aku cuma mau kasih tahu sama kamu sya... Kalau menikah dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya itu tidak akan bahagia... Mungkin kamu bahagia, untuk sementara tetapi selanjutnya kamu akan menyesal—" ucap Jisung.

Gisya terus mendengar ucapan Jisung.

"Aku ngomong ini karena aku rasa kamu berhak untuk dengarkan ini... Kalau kamu ga mau nikah sama aku, gapapa sya—aku gak maksa... Tapi kamu kalau mau nikah sama bang Jeno—kamu harus banyak berpikir untuk kebahagian kamu dan anak kita—" lalu Jisung melihat perut Gisya.

Jisung melepas genggaman tangannya.

Gisya tampak berpikir keras dengan ucapan yang Jisung minta untuk dia dengarkan.

"Kamu sadar kan? Kisah kamu sama Karina itu mirip banget.... Sama-sama hamil... Jadi aku mohon sama kamu sya—pikir-pikir dulu sebelum kamu ambil keputusan... Aku ga maksud buat mempengaruhi kamu buat ga nikah sama bang Jeno... Aku juga gak bilang kamu harus nikahnya sama aku—engga sya, lebih baik aku ngomongin ini biar ga ada penyesalan—" lanjut jisung.

Gisya menatap Jisung dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

Jisung ikut berdiri lalu menatap Gisya.

"Kamu ngomongin ini biar mempengaruhi pikiran aku, biar ngerubah keputusan aku buat nikah sama Jeno kan?—"

.
.
.
.
.

Siapa yg kangen icung🥰

[✓] Big Boss -Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang