•Bonus Chapter•

312 14 8
                                    

Polisi sedang menyelidiki penyebab kematian Gisya yang secara tiba-tiba.

Jisung sedang menggendong anaknya dengan tatapan kosong menatap rumahnya dari depan halaman.

Banyak polisi, reporter, dan warga sekitar yang datang.

"Ah... Gi-gisya..." Jisung menarik dasinya dengan kasar, dia ingin melonggarkan dasinya.

Air matanya menetes "Siapa yang buat kamu sampai begini sya—" Isak tangis Jisung tak tertahankan.

Jisung akhirnya menangis.

Jisung menangis sambil menggendong anak semata wayangnya itu.

Polisi keluar dari rumah Jisung sambil membawa kantong yang berisikan Gisya.

Jisung yang melihat itu langsung berlari untuk mendekati sang istri yang kini sudah tak bernyawa.

"SYA! GISYA—!" Jisung menerobos kerumunan yang menghalangi jalannya.

Zero terbangun dan langsung menangis karena melihat banyak kerumunan orang.

Jisung menenangkan zero "Syut...syut..."

Jisung mengikuti Gisya sampai naik ke mobil ambulance. Jisung menangis dan menangis melihat istrinya yang kini tidak bernyawa.

"Siapa yang buat kamu sampai gini sya?!"

Gisya di naikkan ke dalam mobil ambulance "Mohon maaf bapak... Kami akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Saudari Lee Gisya Queensya... Kami akan menghubungi bapak untuk tindak selanjutnya..."

"Biarkan saya ikut pak!!! Dia istri saya—"

"Maaf... Dia adalah yatim piatu dan belum menikah... Bapak di mohon untuk tidak mengaku-ngaku menjadi walinya... Wali sesungguhnya adalah Lee Jeno... Suami dari saudari Lee Gisya Queensya..." Jisung langsung berhenti menangis mendengar ucapan polisi kepadanya.

"HAH! APA-APAAN! DIA ISTRI SAYA... INI ANAK KITA!!!" Jisung tidak terima dan akhirnya berteriak kepada polisi tersebut.

"Tutup pintunya... Singkirkan suadara Jisung dari sini—"

Jisung di tarik menjauh dari mobil ambulance. Jisung di tarik paksa oleh banyak kepolisian.

"GISYA! GISYA!!! GISYAAAA!!!!"

.
.
.

"Sayang... Bangun... Hei... Mimpi apa kamu..." Gisya berusaha membangunkan suaminya yang mungkin sedang bermimpi buruk.

Gisya mengoyangkan badan Jisung yang sudah berkeringat tapi suhu tubuhnya dingin.

"Sayang... Bangun—!"

"GI-GISYA! GISYA! GISYA!!!" teriak Jisung membuat Gisya sangat panik.

"SAYANG! KAMU MIMPI APA!!" Gisya panik karena jisung masih tertidur tetapi dia teriak-teriak.

Gisya masih berusaha membangunkan Jisung.

Jisung membuka matanya, matanya melotot dan akhirnya dia terbangun dari mimpi buruknya.

Keringat bercucuran dari dahinya, badannya gemetar dan dingin.

"Hei... Sayang..." Gisya langsung memeluk Jisung.

Nafas Jisung tidak teratur, sepertinya jisung benar-benar bermimpi yang sangat buruk.

Jisung langsung memeluk Gisya lalu menangis.

Gisya heran kenapa Jisung menangis.

"Sayang... Kenapa? Mimpi apa kamu sayang?" Tanya Gisya sambil menyeka air mata Jisung.

"A-aku mimpiin kamu... Kamu batuk darah... Te-terus kamu pergi selamanya dari aku... Pas aku mau jadi wali kamu... Kenapa malah bang Jeno yang jadi wali kamu, jadi suami kamu kata polisinya—"

Jisung mengadu layaknya anak kecil.

Gisya tersenyum "Sayang... Aku ada di sini ko... Selamanya sama kamu—itu mimpi doang, bang Jeno itu kan abang kamu bukan suami aku... Suami aku itu kamu kan—?" Gisya mengelus pipi Jisung lembut.

Jisung mengangguk lalu dia bangun untuk duduk "Takut aku sayang... Kalau kamu ga ada gimana dengan aku? Aku ga bisa kalau ga ada kamu... Aku... Zero... Angga... Ga akan bisa hidup tanpa kamu sayang—" ucapnya sambil menggenggam tangan Gisya erat seakan tidak ingin melepaskannya.

Gisya mengangguk "Aku selalu di sini... Selamanya sama kamu... Aku bakalan jadi istri... Ibu... Kakak... Yang baik untuk kalian bertiga—aku juga bakalan bisa hidup tanpa kamu sayang..." Gisya mengelus rambut Jisung lembut.

Jisung tersenyum.

"I love u so much Gisya..."

"I love u so much Jisung..."

Jisung mencium bibir Gisya.

Mereka berpelukan sambil berciuman di atas kasur. Dunia seakan milik mereka berdua.

Akhirnya Jisung dan Gisya hidup bahagia selamanya bersama keluarga kecilnya.

End

.


.
.
.
.

Guys thankyou so much udah mau nungguin special chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys thankyou so much udah mau nungguin special chapter... Selanjutnya aku bakalan buat cerita tentang Lee Jeno

Tungguin yaaa... Annyeong bye-bye 🖤

[✓] Big Boss -Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang