Gisya sedang duduk di ruangannya sambil bekerja di hadapan komputernya.
Dia sedang mengerjakan banyak pekerjaan yang Jisung berikan kepadanya.
"Anjir! Gila aja nih bos jakung ngasih gw kerjaan banyak banget... Gila aja, segini banyaknya gw kerjain, mana harus selesai hari ini juga... Belum lagi dia nyuruh gw ikut dia entah kemana... Bos jakung emang ngeselin!" Gisya mengumpat.
Gisya merasa kesal karena jisung memberikan banyak pekerjaan dan harus di selesaikan hari itu juga, bagaimana Gisya tidak kesal, sepertinya Jisung sengaja.
Jisung tahu, saudara-saudaranya akan sering mengajak Gisya kemana-mana jika Gisya sedikit bekerja.
Jadi Gisya di buat sibuk, sesibuk-sibuknya oleh Jisung agar tidak bisa kemana-mana.
"Hah... Gila-gila... Gw harus minum kopi ini, kalau engga gw bisa kejang-kejang... Gw terlalu mengantuk" ucap Gisya yang sedang bersandar di kursinya.
Wajahnya terlihat pusing dan lelah di tambah dia sangat mengantuk.
"Iya... Gw pokoknya harus minum kopi"
Gisya berdiri dari dari kursinya lalu berjalan keluar dari ruangannya.
Gisya berjalan menuju pantery untuk membuat kopi, dia butuh kopi untuk menghilangkan rasa menganuknya yang sangat berlebihan.
Gisya berjalan sambil menguap dan tidak memperhatikan sekitarnya.
Dia hanya mengantuk dan ingin meminum secangkir kopi hangat ataupun kopi dingin tidak masalah yang penting rasa mengantuk yang dia rasakan itu hilang.
Gisya telah sampai di pantry lalu langsung menyeduh kopi untuk dia minum.
"Huakkk—" Gisya menguap keras.
Dia benar-benar mengantuk.
"Bikinin saya satu gelas juga ya sya—"
Gisya tersentak karena tiba-tiba Jisung muncul tepat di belakangnya.
Jisung ikut terkaget karena Gisya.
"Astaga! Kamu bikin saya kaget aja!" Ucap Jisung kaget sambil mengelus dadanya.
"Loh! Bapak itu yang bikin saya kaget! Tiba-tiba muncul kayak setan..." Ucap Gisya.
"Kamu ngatain saya setan?!" Jisung menaikkan satu alisnya.
Gisya langsung menggeleng "Heheheheh... Engga dong pak... Bapak silahkan duduk di sana nanti kopinya saya buatkan ya pak... Satu cangkir, siap di terima pesanannya ya pak—"
Tanpa menjawab ucapan Gisya, Jisung berjalan ke arah kursi untuk duduk.
"Dasar nyebelin!" Ucap Gisya pelan tapi menekan ucapanya.
Gisya sedang sangat kesal kepada Jisung dan Jisung malah muncul di hadapannya membuatnya semakin kesal.
Lalu Gisya membuatkan kopi untuk Jisung tentunya.
Jisung sedang duduk sambil bermain handphone, sesekali Jisung melirik Gisya yang sedang menyeduh kopi.
Gisya membawa dua cangkir kopi untuknya dan untuk Jisung tentunya.
Gisya menaruh dua cangkir kopi di atas meja "Ini pak... Ice americano..." Ucap Gisya sambil menatap Jisung.
"Makasih..." Ucap Jisung lalu menaruh handphonenya di atas meja.
Gisya duduk di samping Jisung untuk meminum kopinya "Sama-sama pak"
"Nanti siang kamu ikut saya... Saya ada rapat... Saya mau ngajak ibu Gresya tapi beliau sedang di tugaskan ke perusahaan bang jeno untuk rapat juga, ngajak Viola tapi dia di tugaskan ke perusahaan bang jaemin... Jadi kamu yang ikut saya rapat.."
Jisung menjelaskan kepada dia memilih Gisya untuk ikut rapat bersamanya.
"Si-siap pak—"
"Bagus... Kamu udah makan?" Tanya Jisung di jawab gelengan oleh Gisya.
"Bagus! Udah jam istirahat belum makan... Kalau kamu pingsan di ruangan kamu saya ga tanggung jawab..." Jisung melipat tangan ke depan dadanya.
Gisya menatap Jisung "Loh... Bapak yang ngasih saya kerjaan banyak banget!!!"
Gisya tak terima.
Jisung sedikit tertawa "Lah? Ga mau kerja kamu?"
"Astaghfirullah... Bukan gitu pak—" Gisya sudah pasrah dengan sikap Jisung yang sangat menyebalkan.
"Yaudah... Kamu beresin barang-barang kamu... Kamu boleh pulang saya kasih waktu 2 jam buat beresin barang-barang kamu di kantor dan di rumah—" ucap Jisung yang membuat Gisya kaget.
"Loh! Kita mau kemana pak?!"
.
.
.
.
.Emang Jisung se ngeselin itu ya sya?😖
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Romance"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya