Gisya sedang mengerjakan hal-hal yang di suruh kerjakan oleh tantenya.
Gisya hanya perlu di ajari dalam waktu kurang dari setengah jam, dia langsung bisa mengerjakannya.
Benar kata Gresya, Gisya adalah anak pintar dan sangat mudah paham tentang pekerjaan.
Hanya perlu di jelaskan sedikit dia langsung bisa mengerjakannya.
Meja Gisya berada tepat di samping meja Viola. Mereka memang satu tim, bersama Gresya tentunya.
Posisi Gisya adalah administrasi umum dan Viola sebagai manager keuangan.
Gisya merasa sangat beruntung bisa duduk berdekatan dengan orang-orang penting di perusahaan.
"Aduh... Laper banget aku buk... Bisa ga kita ke bawah buat makan... Laper parah ini—" ucap Viola mengeluh kelaparan.
"Yaudah kamu kebawah aja... Ajak Gisya sekalian biar dia tau ruangan-ruangan di perusahaan ini—" ucap Gresya yang masih fokus ke layar computer.
"Yes... Ayo sya... Kita makan di kantin bawah, lapar banget astaghfirullah—"
Gisya kaget karena dia di ajak "A-ah... Ayo kak..."
"Ibu... Nanti saya bungkusin bakso ya..." Viola mengandeng Gisya keluar dari ruangan.
"Iya deh... Jangan lama-lama kalian berdua ninggalin gw..." Ucap Gresya.
Lalu Viola dan Gisya keluar dari ruangan mereka.
"Aduh... Gw tuh lapar banget tau sya... Gw gak bisa kerja kalau lagi lapar gini..." Keluh Viola kelaparan.
"Gw juga sebenarnya lapar banget tau... Tapi gw kiranya belum boleh istirahat kan ini baru jam 11" ucap Gisya polos.
Viola tertawa " Hahaha... Engga lah... Kalau ibu gress mah baik... Kalau lapar ya makan, dia juga pasti kelaparan itu, jadi kita bungkusin bakso aja—"
Gisya juga ikut tertawa, ternyata di dunia kerja itu lebih santai soal perut. Wajar saja Gisya baru pertama kali di dunia kerja.
Mereka telah sampai di depan lift.
Viola dan gisya sedang menunggu pintu lift terbuka.
Thint~
Pintu lift terbuka.
Seorang laki-laki tampan berjas merah dengan kemeja hitam berdiri di dalam lif5 sambil menatap ke arah Viola dan Gisya.
"Annyeonghaseyo Pak..." Ucap Viola sambil berbungkus, Gisya ikut berbungkuk.
"Annyeonghaseyo... Silahkan masuk..." Ucapnya.
Viola dan Gisya ikut masuk ke dalam lift berdiri di belakangnya.
"Mau kemana Viola?" Ucapnya tanpa berbalik badan ke arah Viola dan Gisya yang berada di belakangnya.
"Mau ke kantin bawah pak..."
"Oke... Lantai bawah ya..." Lalu dia menekan tombol ke lantai bawah.
"Sudah lama tidak melihat Pak Jaemin... Apa kabar pak?" Tanya Viola untuk basa basi.
Jaemin berbalik badan "Ada meeting tadi di atas bareng jeno sama papi..." Ucapnya tersenyum.
"Ah... Gitu pak... Udah selesai pak? Bapak sendiri mau kemana?" Tanya Viola.
"Mau ke bawah... Mau makan di kantin, kalian berdua? Mau kemana?" Jaemin menatap Viola dan Gisya bergantian.
Viola sedikit tertawa "Mau kebawah juga hehe... Laper pak—" ucapan Viola di jawab anggukan oleh jaemin.
Lalu jaemin menatap ke arah Gisya, Gisya yang kaget di tatap langsung mengalihkan pandangannya.
"Karyawan baru?" Tanya jaemin sambil menatap Gisya.
"Iya pak..." Bukan Gisya yang menjawab tapi Viola.
"Oh... Perkenalkan Saya Na Jaemin... Direktur utama di perusahaan... Bukan perusahaan di sini... Perusahaan di sebelah... Di sini milik adik saya" kata-kata Jaemin persis sekali dengan Jeno tadi.
Jaemin mengajak Gisya bersalaman.
"Saya Lee Gisya Queensya... Salam kenal pak..." Mereka berdua berjabat tangan.
"Gisya... Ah... Keponakan dari ibu Gresya Anastasya kan? Ah... Saya ingat"
Lagi-lagi Gisya di ketahui oleh anak-anak Direktur Jung Jaehyun.
"Bener banget pak... Mukanya juga mirip" tambah Viola.
Jaemin tersenyum lalu melepaskan salaman mereka "Selamat datang di PT. Park JS" ucap jaemin lalu kembali membelakangi Viola dan Gisya.
.
.
.
.
.Anjir Gisya ketemu cogant Mulu😳
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Romance"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya