Di pagi hari yang cerah ini, seorang gadis masih tertidur lelap di atas kasurnya yang nyaman.
Sinar matahari masuk di celah-celah tirai jendelanya.
Karena silau, gadis bernama Gisya itu merasa tidak nyaman lalu menutup wajahnya dengan selimut.
Alarmnya terus berbunyi, gadis itu belum juga terbangun.
Tak lama pintu kamarnya terbuka.
Anak laki-laki berwajah tampan, berlari ke arah Gisya, lalu naik kekasur untuk membangunkan Gisya.
Dia adalah Lee Angga Putra, adik bungsu dari Gisya.
Angga yang sedang membangunkan Gisya yang masih tertidur pulas, sedangkan dia telah memakai seragam lengkap dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Angga menggoyang tubuh kakak perempuannya itu "Kak—Ayo bangun... Nanti dede telat ke sekolahnya" ucap Angga membangunkan Gisya.
"Hmm..." Gumam Gisya.
Angga menarik tangan Gisya untuk duduk.
Gisya dengan bermalas-malasan dengan rasa mengantuk akhirnya bangun dan duduk di kasur.
"Ayo dong kak... Dede telat ini" ucap Angga sambil menyelipkan rambut ke telinga Gisya.
Gisya yang masih mengantuk lalu bangun berjalan ke kamar mandi, Angga yang melihat kakaknya masih mengantuk hanya bisa menggelengkan kepala.
"Kakak emang susah banget di bangunin" ucap Angga lalu turun dari kasur, lalu keluar dari kamar Gisya.
Gisya mandi lalu bersiap-siap untuk ke sekolah.
Gisya mengantar adiknya ke sekolah dulu, lalu dia bisa ke sekolah.
Angga duduk di bangku sekolah dasar, kelas 5. Sedangkan Gisya, sudah SMA kelas 12.
Hanya hitungan hari Gisya tamat dari bangku SMA.
.
.
.Gisya telah sampai di sekolah, sekolah Angga tak jauh dari sekolah Gisya. Jadi tidak perlu waktu lama untuk Gisya sampai di sekolah setelah mengantar Angga.
Gisya berjalan di pinggir lapangan menuju kelasnya.
Di lapangan banyak siswa yang sedang bermain bola, ada juga yang sedang menonton dan banyak juga yang berjalan menuju kelasnya seperti Gisya.
Karena Gisya anak yang sangat cantik, setiap dia berjalan. Maka, siswa laki-laki akan menatapnya sampai sedikit menganga.
Gisya cukup terkenal di sekolah karena kecantikan dan juga kepintaran.
Gisya masuk di kelas unggulan.
Tak heran sepanjang jalan Gisya menuju kelasnya, banyak sekali siswa laki-laki yang memanggil namanya.
Gisya hanya tersenyum lalu sedikit mengangguk. Gisya anak yang ramah tapi juga cukup pemalu dengan orang-orang baru.
Gisya sampai tepat di depan pintu kelasnya.
"Permisi... Gw mau lewat dong..." Ucap Gisya.
Ada orang yang berdiri tepat di depan pintu masuk kelas Gisya, membuatnya tidak bisa masuk kedalam kelas.
"Eh... Si cantik... Baru datang ya?" Ucapnya tersenyum sambil melihat Gisya.
Gisya hanya mengangguk.
Lalu Gisya ingin masuk ke dalam kelasnya tapi di halangi dengan tangan laki-laki itu.
Gisya menatapnya dengan cukup kesal "gw mau masuk, tangan lu pinggirin Chan..." Ucap Gisya mulai kesal.
Iya. Dia haechan, teman sekelas Gisya yang demen banget sama Gisya. Udah nembak Gisya 5x dan di tolak 5x juga.
Haechan terkenal di sekolah karena Humoris boy, dan banyak siswa cewek yang suka sama dia.
Tapi semua juga tau, haechan itu udah suka Gisya dari kelas 10, sampai sekarang.
Haechan tersenyum "Sarapan bareng gw yuk di kantin..." Haechan melipat tangan ke depan dadanya.
"Engga deh... Tugas gw banyak yang belum selesai" Gisya menyelonong masuk ke dalam kelas.
Haechan mengikuti Gisya yang telah duduk di bangkunya.
"Bohong banget... Semua juga tau kali kalau lu itu anak terpintar di kelas, terus lu bilang belum selesaiin tugas? Gak mungkin banget sya—" ucap haechan berdiri di samping bangku Gisya.
Gisya sibuk mengeluarkan buku-bukunya dan tidak memperdulikan ocehan panjang lebar haechan.
"Itu berarti Gisya gak mau sarapan bareng lo echan... Dia nolak tapi secara harus—" saut Acha teman sebangku Gisya yang berdiri di pintu kelas sambil menatap haechan tajam.
Acha jalan ke arah haechan dan gisya.
"Gw ngajak Gisya kali.... Bukan lu Cha..." Ucap haechan menatap Acha.
"Duduk di bangku lo, pak Dimas udah di depan... Stop ngebacot di pagi hari" ucap Acha, haechan langsung pergi duduk di bangku belakang bersama teman-temannya.
Acha menaruh tasnya lalu duduk di samping Gisya "Makasih ya Cha..." Ucap Gisya tersenyum.
Acha mengangguk "sama-sama, lagian lu gak enakan banget dah jadi orang, bilang aja langsung ke echan kalau lu gak mau" Gisya hanya bisa tersenyum lalu mengangguk.
Beberapa menit kemudian guru mereka masuk lalu mereka semua memulai pelajaran.
.
.
.
.
.Tapi serius echan lokal itu ganteng polll!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Romance"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya