•63

178 16 2
                                    

Gisya dan Jeno sedang duduk-duduk di sofa sambil menonton televisi.

Angga sedang pergi untuk mengikuti les tambahan yang Jeno berikan untuknya, mungkin sebentar lagi Angga akan pulang.

Gisya dan Jeno menonton televisi sambil sesekali mengobrol ringan agar tidak terlalu sepi.

Tidak lupa mereka juga makan cemilan untuk menemani menonton televisi.

Jeno melihat perut Gisya yang sudah mulai membuncit karena beberapa hari lagi akan usia kandungannya akan memasuki tiga bulan.

Gisya mengangkat sedikit bajunya karena melihat Jeno terus saja menatap perutnya "Mau lihat Dede ya?—" ucap Gisya sambil tersenyum

Jeno mengangguk "Hehe... Iya sayang"

Jeno mengelus perut Gisya "Dedenya udah mulai kelihatan ya sayang—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno mengelus perut Gisya "Dedenya udah mulai kelihatan ya sayang—"

"Iya dikit lagi tiga bulan... Kira-kira kalau aku pakai gaun pengantinnya dedenya kelihatan engga ya?" Ucap Gisya yang khawatir.

Jeno tersenyum "Gapapa sayang... Yakan emang dedenya ada, emang kenapa kalau orang-orang tau? Kamu ga mau?"

Gisya terdiam "Bukan ga mau..."

Jeno berhenti mengelus perut Gisya, Jeno menurunkan baju Gisya agar menutupi perut gisya kembali.

"Mau di sembunyikan gimanapun... Tetep aja bakalan ketahuan sayang—kamu ga usah khawatir, ada aku ko..." Jeno menenangkan Gisya.

Jeno mengelus-elus rambut Gisya "It's oke sayang... Gapapa... Ga usah khawatir ya? Aku papinya Dede ko—ga akan ada yang bisa jadi papinya selain aku"

Gisya kembali tersenyum.

Jeno mengecup kening Gisya "Aku di sini ko, aku bakalan selalu jagain kamu, angga dan Dede bayinya juga—selama ada aku, kalian bertiga bakalan selalu aman—"

Gisya terus tersenyum.

Kata-kata Jeno sederhana tapi sangat menyentuh, membuat mata Gisya berkaca-kaca dan hampir menangis.

"Tenang aja... Minggu depan kita udah nikah ko—semua orang bakalan datang, papi... Mami... Jaemin...ibu gresya... Keluarga aku, teman-teman aku, keluarga kamu, bahkan teman-teman kantor juga... Semua bakalan datang ko—" Jeno kembali berusaha menyenangkan hati Gisya agar dia tidak banyak berfikir yang tidak-tidak.

"Semuanya? Sa-saudara kamu juga?" Gisya sedikit takut bertanya tentang Jisung.

Senyum Jeno sedikit pudar, ketika tahu maksud dari pertanyaan Gisya.

Jeno mengangguk pelan "Iya semuanya... Saudara-saudara aku bakalan datang... Jaemin... Bahkan Jisung juga datang..."

Badan Gisya sedikit gemetar ketika mendengar nama Jisung.

Dia mungkin sedikit trauma atau tidak enak dengan Jeno.

"Ji-jisung datang?" Tanya Gisya ke Jeno dengan badan gemetaran.

Dia sangat takut Jeno akan salah paham dengan pertanyaan-pertanyaan.

Jeno mengangguk "Iya... Jisung datang tiga hari sebelum hari pernikahan kita... Kenapa? Kamu seneng dia datang? Ko kamu nanya-nanya tentang dia?"

Raut wajah Jeno tidak bisa berbohong kalau dia cemburu.

Gisya peka cuma merasa tidak enak, karena pertanyaannya seakan-akan dia ingin Jisung datang di hari pernikahan Jeno dan Gisya.

Gisya menatap Jeno "Ga seneng sayang... Biasa aja... Aku nanya doang... Emang ga boleh ya aku nanya?" Gisya sudah menebak dari raut wajahnya Jeno sudah sangat kesal.

"Terus kenapa nanya-nanya? Kamu seneng Jisung datang? Dia datang sama Michelle..." Jeno cemburu.

"Engga sayang... Ko ngomong gitu... Justru bagus dong kalau dia datang sama Michelle..." Gisya tak tahu harus apa bila Jeno yang cemburu.

Jeno memang sensitive dan sangat sensi terhadap Jisung. Apalagi Gisya yang membahasnya, itu bisa membuat Jeno sangat cemburu.

"Udah Minggu depan loh kita nikahnya... Jangan ngambek-ngambrk gitu kayak anak kecil—" Gisya sudah melihat raut wajah Jeno yang kesal dan cemburu.

Jeno berdiri lalu berjalan meninggalkan Gisya yang sedang menonton televisi.

"Aduh... Salah bahas orang ini gw" ucap Gisya sambil melihat Jeno berjalan ke tangga untuk naik ke kamarnya yang berada di lantai dua.

.
.
.
.
.

J🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J🖤

[✓] Big Boss -Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang