•40

279 27 3
                                    

Gisya dan Jisung telah kembali di kamar hotel.

Jisung melemparkan tasnya lalu membuang dirinya di kasur "Ahh... Capek juga ya... Padahal meetingnya cuma duduk-duduk doang—" ucap Jisung yang merasa lelah.

Gisya duduk di sofa di sebelah jendela kamar.

"Iyalah pak... Orang kita baru nyampe terus langsung di suruh meeting, bapak juga ga istirahat dulu malah main handphone" ucap Gisya sambil menatap Jisung.

Jisung langsung terbangun "Suka-suka saya dong... Ko kamu ngatur—"

Gisya sekali lagi lupa kalau jisung itu bosnya.

Gisya cengengesan "Hehehe... Maaf ya pak saya lupa kalau bapak bos saya, saya malah ngatur-ngatur bapak—"

"Udah sana... Kamu mandi terus ganti baju duluan, saya mau mandi juga gerah ini kalau mau tidur ga mandi..." Ucap Jisung sambil menarik-narik kera bajunya.

Gisya mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi.

"Jangan lama-lama... Saya udah ngantuk ini, ntar malah saya ketiduran nunggu kamu mandi—" omel Jisung.

"Iya-iya engga pak—"

.
.
.

Gisya perlahan membuka matanya.

"Hmmm..." Gisya melakukan sedikit peregangan.

Dengan tatapan samar-samar Gisya berusaha menatap Jisung yang sedang tertidur di sofa dekat jendela.

Mata Gisya membulat menatap Jisung yang tidur di sofa "Astaga... Perasaan tadi gw yang tidur di sofa, kenapa malah dia yang tidur di sofa? Ini gw ngigo apa gimana? Gisya heran lalu bangun untuk duduk di atas kasur.

Wajahnya menunjukkan ekspresi berfikir "Tadi—kan kita lagi ngobrol-ngobrol terus... Lama-lama gw ngerasa gw ketiduran deh—nah... Ketidurannya itu di sofa bukan di kasur, ma-masa... Pak Jisung yang angkat gw ke kasur?!" Gisya kaget sendiri mendengar omongannya.

"ANJIR! BENER!" Ucapnya dengan suara keras lalu spontan menutup mulutnya sendiri.

Gisya lupa, dia tidak sendiri.

Ada Jisung yang sedang tertidur pulas di kursi.

Gisya menatap Jisung yang sedang tidur mengenakan kaos putih polos dengan celana pendek hitam.

"Kalau di lihat-lihat... Pak Jisung ini gayanya haechan banget... Style simpelnya mirip haechan yang malas ribet... Eh! Ngapain gw inget haechan! Pak Jisung ya pak Jisung! Haechan ya haechan!—" Gisya malah berbicara sendiri.

"Kayaknya gw udah mulai ga waras deh... Habis putus bukannya galau malah jalan-jalan... keluar negeri pula... Gratis lagi, sama cowok ganteng... Beh hidup gw serasa putri—hahahaha..." Gisya tertawa.

Gisya kembali berbaring di kasur sambil menatap Jisung yang sedang tertidur.

Rambut Jisung yang sedikit menutupi matanya membuatnya seperti pangeran tidur.

Hidung Jisung yang sangat mancung di lihat dari samping membuatnya semakin indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidung Jisung yang sangat mancung di lihat dari samping membuatnya semakin indah.

"Wah... Pak Jisung mancung banget ternyata, beda banget sama hidung gw yang minimalis kayak kantong gw—" Gisya takjub melihat hidung Jisung yang sangat tinggi dan mancung.

Gisya mengambil ponselnya yang ada di samping bantalnya untuk melihat jam.

"Hah!! Udah jam 6?! Bukannya kita mau di jemput jam 7 sama pak Sunghoon?! Aduh bodoh banget gw—sampai lupa gini... Aduh... Gimana cara bangunin pak bos ya? Gw jadi bingung! Atau gw mandi aja dulu ya? Atau bangunin dia ya? Ko gw jadi kebingungan gini" Gisya pusing harus melakukan apa.

Gisya lupa kalau mereka akan di jemput jam 7 malam untuk makan malam bersama Sunghoon.

Gisya berjalan mendekati Jisung yang masih tertidur pulas.

Gisya berjongkok di samping wajah Jisung "Pak... Bangun..." Ucap Gisya membangunkan jisung.

.
.
.
.
.

Help!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Help!!!

[✓] Big Boss -Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang