Jisung dan Gisya baru saja pulang dari meeting di perusahaan Sunghoon.
"Pak... Dede sama pak Jeno jadi berangkat hari ini?" Tanya Gisya sambil duduk di sofa.
Gisya membuka beberapa perhiasan yang ada di telinga, leher dan juga tangannya.
Jisung mengangguk "Iya... Paling nyampenya ntar malam atau engga entar subuh sya—" Jisung membuka dasinya, lalu membuka beberapa kancing kemejanya.
"A-ah... Kayaknya kita harus pindah ke apartemen deh pak... Kasian di sini mereka ga bisa tidur, kamar juga udah full semua..." Ucap Gisya.
Jisung duduk di sofa "Iya sya... Kita makan siang dulu, habis itu istirahat satu jam baru kita pindahan... Barang kita cuma koper 2 sama ransel 2... Jadi pindahannya cepet... Apartemen juga semua udah lengkap sama isi-isinya..."
Gisya mengangguk "Iya pak... Barang kita cuma itu aja..."
"Iya... Kamu ganti baju, terus istirahat... Kamu harus ingat kalau kamu sekarang ga sendiri... Ada Dede di perut kamu... Jadi jaga kesehatannya" Jisung menghampiri Gisya lalu duduk di kasur samping Gisya.
"Jangan cape-cape ya... Kasian kamu sama Dede bayinya—" Jisung menyentuh perut Gisya.
Gisya tersenyum "Engga ko... Aku ga cape, kalau aku cape aku pasti bilang ko ke kamu—"
Jisung mengangguk "Pinter... Yaudah kamu ganti baju duluan gih, aku juga mau ganti baju—" Gisya mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi.
"Pelan-pelan... Lantainya licin itu sya—" teriak Jisung melihat Gisya berjalan ke kamar mandi.
"Iya pak... Pelan-pelan ini—" lalu Gisya menutup pintu kamar mandi.
.
.
.Jisung dan Gisya telah sampai di depan pintu apartemen yang akan mereka tinggali.
Gisya hanya memegang satu ransel dan semua barangnya di pegang oleh Jisung, bahkan barang Jisung dia juga yang membawanya.
"Tolong buka pintunya ya sya... Aku ga bisa nih banyak barang" minta Jisung Gisya mengangguk lalu membuka pintu apartemen mereka.
"Wah... Bangun banget!!! Aesthetic parah ini mah—" Gisya sangat senang lalu badannya berputar melihat sekeliling apartemen yang luas dan aesthetic.
Jisung menaruh barang-barang di samping sofa.
Jisung tersenyum melihat Gisya yang sangat senang melihat apartemen pilihan Jisung.
"Kamu suka ga? Maaf ya ini ga terlalu gede, ga ada ruangan kamar tersendiri ya... Cuma ada kamar terbuka di lantai atas, aku rasa ini udah cukup buat kita tinggalin beberapa bulan? Atau Tahun? Kedepan—" ucap Jisung sambil mendatangi Gisya.
Gisya menggeleng "Cukup banget malah... Bapak bilangnya kecil... Ini mah gede luas juga ko..."
Jisung bersyukur Gisya selalu menghargai pilihan Jisung "Kalau kamu ga suka kita boleh pindah ko... Masih banyak apartemen yang lain, aku milih ini karena tempatnya Deket dari hotel, aku ga mau kamu naik mobil jauh-jauh... terus di tengah perkotaan jadi kamu mau makan juga tinggal beli di depan...
Gisya menggeleng "Ga mau ah... Ini udah bagus banget... Di luar ekspektasi aku malah, ini jauh lebih bagus dari yang aku pikirkan, luas ko... Kalau dedenya udah lahir terus udah gede juga dia bisa main-main di sini, ruang tamunya gede ko, dia bisa lari-lari di sini... Nanti kalau Angga datang juga dia bisa main-main di sini... makasih banyak ya pak—" Gisya langsung memeluk Jisung.
Mungkin karena gisya terlalu senang, dia sampai memeluk Jisung.
"Sama-sama..." Jisung membalas pelukan Gisya sambil mengelus-elus punggungnya.
.
.
.
.
.Tangannya 😳🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Big Boss -Park Jisung
Любовные романы"Kamu setinggi langit, aku hanya serendah tanah... Kenapa kamu ingin bersamaku?" -Lee Gisya Queensya