CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIOR

• PROLOG

Song: JKT48 - Kakak Kelasku

Satu tahun yang lalu....

Suasana kantin sangat ramai, memang setiap jam istirahat kantin akan selalu ramai. Tapi kali ini beda, ramai kali ini lebih ramai karena sesuatu yang tidak biasa.

Semua orang menyingkir, memberi jalan pada Ara.

"Itu Ara ngapain lagi?" Ashel bertanya pada teman-temannya.

"Nggak tau." Jawab Chika tidak peduli.

"Cari mangsa lagi kali," celetuk Jessi.

"Paling cuma lewat doang, biasa caper." Balas Freya. "Udah sih nggak usah pada heboh kayak gitu norak tahu!" lanjut Freya sambil memutar bola matanya malas ke arah murid-murid yang tiba-tiba heboh memandang Ara.

Mereka kira Ara akan berbelok dan pergi keluar dari area kantin, tapi Ara malah meluruskan langkahnya. Dia berjalan lurus, hendak menghampiri meja yang ditempati Chika, Ashel, Freya dan Jessi yang ada diujung kantin. Ara hendak menghampiri Chika, senior kelas XII MIPA 2 yang sangat Ara kagumi.

"Hai, kak Chika!" sapa Ara.

Mata Freya langsung melotot, ia mulai waspada. Dia takut jika Chika digoda oleh fakgirl cap buaya itu. Pasalnya Ara sering menggoda Chika setiap hari. Freya hanya takut Chika jadi korban Ara selanjutnya, terlebih Chika belum mempunyai pacar.

Chika menatap Ara lalu menaikkan sebelah alisnya tanpa menjawab sapaan Ara. Namun....

"Ngapain lo?!" tanya Freya seraya berdiri, dia bertanya dengan nada tidak santai.

"Santai dong Bos!"

"Yang sopan sama kakak kelas!" ujar Freya sinis.

"Oh? Ngoghey," jawab Ara jarinya langsung membentuk huruf 'O'.

Ara langsung membalikkan badan, berjalan beberapa langkah kemudian membalikkan badan lagi. Lalu Ara berjalan lagi ke arah Freya. Ara meraih tangan Freya, berniat salim pada sang kakak kelas.

"Assalamualaikum teteh geulis," ujar Ara setelah menyalami tangan Freya. (Assalamualaikum kakak cantik).

Semuanya yang melihat itu speechlees. Freya langsung menggosok-gosok tangannya pertanda jijik. Ara hanya tersenyum jail melihat reaksi mereka.

"Jadi, kedatangan saya kesi-" ucapan Ara terpotong oleh Freya yang langsung menyela.

"Nggak usah basa-basi lo fak-" Freya tak melanjutkan ucapannya ketika Chika mengangkat jari tangannya membungkam mulut Freya.

Ara melihat itu langsung tersenyum senang dan semangat.

"Kak Chika," sapa Ara dengan senyum mengembang.

"Apa?" tanya Chika dengan muka datar.

"Aku pamit ya," ujar Ara, wajahnya seketika diselimuti raut kesedihan.

Lantas Chika mengerutkan keningnya, dia tak mengerti apa-apa. "Hah? Pamit?"

"Iya pamit, aku pamit ke selatan karena perasaanku padamu tak bisa aku utarakan," sambung Ara yang membuat semua orang langsung heboh.

Sekarang orang-orang malah berkerumun diujung kantin.

"Cieee... cieee...."

"Ara gombal mulu,"

"Ih, so sweet banget sih!"

"Ya ampun Chika yang digombalin gue yang melayang,"

"Kampret si Ara!"

"Dih, dasar fakgirl! Udah mending lo pergi aja deh bikin engap tau jijik gue liat fakgirl kek lo!" usir Freya.

"Idih, gue kesini kan mau ketemu kak Chika. Kenapa jadi lo yang sewot?" kata Ara yang sekarang berubah jadi sinis.

"Ara," panggil Chika lembut.

"Apa sayang?" Ara langsung menyahut ketika dipanggil.

"Anjay-anjay!"

"Eaaaa!"

"Fakgirl!"

"Pepet terus!"

Chika memutar matanya malas. "Ara mending kamu pergi deh jangan di sini." Ucap Chika masih sabar menghadapi Ara yang akhir-akhir ini selalu mengganggunya.

Ara menggeleng, "Enggak mau."

"Ara please," mohon Chika lagi.

"Oke, asalkan lo harus mau jadi pacar gue baru gue bakal pergi dari sini." Ucap Ara sambil mengangkat kedua alisnya berbarengan.

Semua orang berteriak heboh, seketika suasana kantin semakin riuh ricuh.

****

Ini baru PROLOG-nya.... Gimana kalian enak nggak baca ceritanya??? Jangan lupa follow, vote, dan komen yaa...