Song: JKT48 - Rasanya Malas
Chika dan Ara sampai di rumah. Pelan-pelan Chika mendudukkan Ara di sofa. Chika duduk sebentar seraya memandang wajah Ara yang memar.
"Kamu tunggu di sini ya, aku mau ambil es batu sama lap di dapur," Chika mengelus pelan rahang Ara lalu mengecup pipi gadis itu.
Ara hanya mengangguk pelan dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Sambil menunggu Chika yang sedang mengambil es batu di dapur, Ara kembali memejamkan matanya.
Tak berapa lama Chika pun datang sambil membawa sekantung es batu, sebuah baskom berisi air, dan sebuah kain.
"Raa, bangun aku bersihin dulu lukanya," kata Chika lembut namun Ara belum merespons dan masih memejamkan matanya.
Chika mendekatkan tubuhnya dan sebelah tangannya kembali mengelus pelan rahang gadis itu. "Sayang bangun...." ujar Chika lagi.
Ara pun membuka matanya lalu menatap Chika. Senyum Chika mengembang. Chika bertanya pada gadis itu. "Yang mana aja yang sakit? Biar aku obati,"
"Yang ini, di sini, di sini sama ini," jawab Ara sambil menunjuk pelipis kepala, tulang pipi, sudut bibir, dan tulang hidungnya yang mancung.
Chika dengan penuh hati-hati mulai mengobati luka memar-memar tersebut. Otomatis wajah mereka berdua saling berdekatan. Pipi Chika bersemu merah, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat mata Chika bertatapan langsung dengan mata Ara yang menatapnya dalam.
Saat tangan Chika sedang mengobati luka memar Ara, tiba-tiba sebelah tangan Ara perlahan terangkat ke atas memegang pipi gadis itu dan semakin maju ke belakang memegang tengkuk belakang Chika. Jantung Chika semakin menggila. Tubuhnya merinding seketika. Ara masih menatap matanya dengan sorot mata yang tajam menusuk mata Chika.
Perlahan tubuh Ara mendekat ke tubuh Chika, dekat, dekat, semakin dekat dan....
Ara langsung memeluk tubuh Chika. Menyandarkan dagunya ke pundak Chika sembari menghirup kuat aroma tubuh gadis itu. Ara pun memejamkan matanya karena merasa nyaman.
"Raa," panggil Chika.
"Udahan ngobatinya besok juga sembuh," jawab Ara pelan masih dengan posisi yang sama.
"Tapi itu tinggal dikit lagi sayang, luka yang di pelipis belum aku obati."
"Enggak mau diobati. Maunya peluk kamu," kata Ara manja.
"Nanti infeksi loh, bentar aja ya? Sini wajahnya liat ke aku dulu," Chika menarik lembut kepala Ara yang bersembunyi di pundaknya. Mau tak mau Ara pun kembali diobati.
Chika tersenyum menatap Ara yang matanya sudah mengantuk ingin tidur. "Kamu ngantuk ya, Raa?" tanya Chika di saat ia sedang mengobati luka memar Ara yang ada di pelipis gadis itu.
"Hm," jawab Ara dengan gumaman sambil matanya terpejam menikmati tangan Chika yang menyentuh kulitnya.
"Mau bobo dikamar?" Ara mengangguk merespons perkataan Chika.
Chika pun selesai mengobati seluruh wajah Ara yang memar. Ia pun menyimpan es batu, baskom yang berisi air dan lap itu di bawah lantai.
"Kalo mau tidur ganti baju dulu, jangan langsung rebahan di kasur. Lukanya udah aku obati semua. Ganti baju dulu, gih!" titah Chika.
Ara membuka matanya. "Mau bobo sama Ica,"
Chika tersenyum gemas mendengarnya. Suara Ara sangat cute masuk ke dalam gendang telinganya. "Iya sayang nanti aku nyusul ke kamar. Aku mau simpan baskom sama yang lainnya dulu ke dapur, ya. Kamu ganti baju duluan aja nanti aku nyusul," ucap Chika kembali mengulang kata-katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/320549928-288-k631368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIOR
FanficVersi terbarunya sudah diremake dengan judul yang sama: CHIKARA: I Love You My Senior Copyright, 2021 by Charcaaa 13 April 2021 [17+] CHIKARA; I LOVE YOU MY SENIOR by BadutMekdi0 | Zahra Nur Khaulah. Orang-orang mengenalnya gadis yang sangat hipera...