14 • Panas

2.9K 269 9
                                    

Song: JKT48 - Ponytail To Shu-Shu

"Lo sih Raa bikin ulah mulu! Udah tau Gurunya killer lo masih aja nggak kapok-kapok godain Bu Veranda. Kan Bu Veranda jadi marah ke kita, jadi kena hukuman deh, padahal gue udah nunggu lama banget tau pengen belajar sama Bu Veranda!" gerutu Flora.

"Loh, kok jadi salah gue sih? Lo juga sama dikelas paling berisik!" ketus Ara tak terima karena cuma dirinya yang disalahkan padahal teman-temannya juga bersalah.

"Anjir nggak bisa liat bidadari," wajah Olla terlihat lesu. Olla sedih tidak bisa melihat dan menggoda Guru Bahasa Indonesia seperti biasa. Padahal hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu Olla namun gara-gara kelakuannya serta kelakuan teman-temannya membuat mereka malah dihukum Bu Veranda.

"Memang ada apa sih? Kenapa kita dihukum sama Bu Veranda?" tanya Zee sambil menguap. Zee tidak tahu kenapa mereka semua disuruh keluar dari kelas. Zee tahu-tahu sudah ada di luar bersama teman-temannya.

"Lo sih tidur mulu!" gerutu Flora.

"Molor mulu lo mah jadi nggak tau!" seru Ara.

"Ah, telmi-nya kumat lagi nih si Zee!" Olla berdecak kesal.

Sementara Zee hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Mereka berempat baru sampai di lapangan dan langsung baris berbanjar di depan tiang bendera. Mereka berempat sedang melaksanakan hukuman dari Bu Veranda.

Saat sedang dihukum, mata Flora tak sengaja melihat Chika dan Badrun berjalan di koridor. Flora langsung menepuk punggung Ara dan mulai mengkode.

Ara langsung melihat ke arah yang dituju. Ara terkejut melihat Chika bersama Badrun berjalan di koridor sekolah sambil tertawa bahagia. Belum pernah Ara melihat Chika tertawa secantik itu. Dalam lubuk hatinya Ara sangat iri. Ia cemburu namun Ara sadar dirinya bukan siapa-siapa dihidup Chika. Malah Chika pernah bilang kalau Ara adalah pengganggu dihidupnya.

"Panas banget sumpah!" kompor Olla.

"Iya seperti di Neraka Jahanam." Balas Flora ikut mengompori.

"Jadi ingat lirik lagu,"

"Lagu apa tuh?" tanya Flora.

Hareudang, hareudang, hareudang
Fanas, fanas, fanas
Syelalu, syelalu, syelalu fanas dan hareudang

Nyanyi Olla sambil berjoget mirip cacing kepanasan. Flora dan Zee tertawa melihatnya.

"Si Olla udah nggak waras kali ya? Lo juga Flo emang lo pernah ke Neraka Jahanam?" tanya Zee malah ditanggapi serius. Padahal Olla dan Flora hanya bercanda.

"Kagak sih, tapi nggak tau kalo si Ara mungkin dia pernah."

Ara langsung melirik ke arah teman-temannya. "Ngomong sekali lagi gue patahin tangan lo!" ancam Ara.

Flora cengengesan, "Hehehe, canda Buara."

Ara kembali mengalihkan tatapannya menuju Chika. Saat Ara sedang menatap mereka berdua ternyata Chika juga tak sengaja melirik Ara.

Chika tersentak dan langsung berubah ekspresi. Badrun yang menyadari raut Chika berubah pun bertanya. "Kamu nggak papa?" tanya Badrun sambil mengelus rambut panjang Chika.

Chika menggeleng pelan. "Eng-enggak papa kok!" balas Chika.

Sampai di depan kelas XII MIPA 2, Badrun hendak pamit ke kelasnya. Chika masih melirik ke lapangan. Ternyata Ara masih menatapnya. Entah keberanian dari mana tiba-tiba Chika langsung mengecup pipi Badrun. Sontak hal itu tentu saja membuat Ara tak percaya.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang