109 • Ara dan Lists ke-3; Dapat Restu Orang Tua

504 60 0
                                    

Song: JKT48 - Waiting Room

Di sebuah rumah mewah dan elite, terlihat seorang gadis bermata coklat sedang memeluk posesif seorang gadis cantik bermata hitam di dalam sebuah kamar. Gadis itu tidak ingin dia pulang cepat ke rumah karena masih ingin memeluk tubuhnya.

"Ica, Ara pulang sekarang nggak papa ya? soalnya Mami Ara tadi ngirim pesan suruh pulang cepet." Ucap Ara pada Chika dengan nada lembut.

Tetapi gadis itu menggeleng dan langsung cemberut. Gadis itu mengeluarkan jurus puppy eyes nya. Membuat Ara sangat gemas dan ingin membawa gadis itu pulang ke rumahnya saja sekalian.

"No! Aku nggak izinin kamu pulang! Titik!" ucapnya dengan suara imut sambil tangannya memeluk erat pinggang Ara dan kepalanya ia sandarkan diperut Ara. Chika tidur menindih setengah tubuh Ara yang menyandar di sandaran kasur.

Ara tertawa kecil lalu menangkup kedua pipi Chika. Chika langsung mendudukkan dirinya di atas paha Ara lalu tangannya naik ke atas dan melingkar erat di leher Ara.

Tangan Ara merapikan rambut Chika ke belakang lalu mencepol rambut panjang itu dengan asal-asalan. Tangan Ara kembali menangkup wajah Chika dan dengan gemas Ara langsung mencium pipi Chika bertubi-tubi.

Tubuh Chika jatuh di atas kasur, Ara menindih tubuh gadis itu dan kembali mencium pipi Chika berulang kali. Setelah puas mencium Chika, Ara lalu menggigit dagu Chika pelan karena saking gemasnya. Beberapa menit kemudian ia pun menyudahinya.

Sebelah tangan Ara terangkat lagi mengelus pipi Chika lembut. Ara tersenyum manis yang dibalas tak kalah manis oleh gadis itu.

Tangan Chika masih melingkar erat di leher Ara. Tangannya langsung menarik leher belakang Ara untuk mendekat ke wajahnya. Chika mencium lembut bibi Ara. Sementara Ara terkejut karena Chika yang memulainya duluan. Dan tanpa menunggu lama Ara langsung membalas ciuman itu tak kalah lembut dan dalam.

Bibir Chika terbuka sedikit membiarkan lidah Ara masuk ke dalam mulutnya. Dan dengan cepat Ara memasukkan lidahnya menghisap kuat lidah Chika. Tangan Chika menarik kuat leher belakang Ara agar gadis itu terus semakin memperdalam ciumannya.

Beberapa menit kemudian mereka sama-sama melepaskan ciumannya karena kehabisan oksigen. Ara tersenyum tipis melihat Chika yang sedikit terengah-engah.

Ara duduk lagi di atas kasur dan menyender lagi di sandaran kasur sambil mengusap rambut Chika halus.

Chika masih mengambil oksigennya. Beberapa menit kemudian ia bangkit kembali dan duduk di atas paha Ara.

"Ica tapi Ara harus pulang sekarang," ucap Ara sambil memasang muka melas. Namun, Chika menggeleng kepalanya kekeh tidak mau Ara pulang ke rumah.

Tangan Chika terangkat, ia mulai membuka kancing piamanya. Ara terkejut dan langsung menahan tangan Chika yang hendak membuka kancing baju itu.

"Heh! Kamu ngapain buka baju?!" seketika wajah Ara memerah.

Chika melepas tangan Ara lalu kembali membuka kancing piamanya satu persatu sampai kancing terakhir.

Ara tentu semakin terkejut dan panik dengan apa yang Chika lakukan. Jelas itu akan memancing nafsunya. Tubuh Ara mendadak panas dan matanya terus menatap Chika yang secara perlahan mulai membuka bajunya.

Ara meneguk dengan susah payah air liurnya ketika baju itu sudah terlepas di tubuh Chika. Dan lebih terkejut lagi gadis itu tidak memakai Bra sama sekali.

Sementara Chika tersenyum menggoda, tangannya menuntun kepala Ara mendekat untuk menghisap payudaranya. Ara menahan kepalanya lalu mendongak menatap Chika.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang