42 • Sendal Aing Teh Tinggaleun!

1.2K 132 3
                                    

Song: JKT48 - Love Trip

Sore ini, Ara sedang berjalan pulang menuju rumahnya. Dia tadi pergi ke warung Sisca Kohl untuk membeli seblak. Entah kerasukan apa, Ara lebih memilih jalan kaki dari rumahnya ke warung seblak Mbak Sisca padahal jarak rumah Ara ke warung seblak Mbak Sisca itu lumayan jauh. Warung seblak Mbak Sisca itu ada diujung kompleks sedangkan rumah Ara berada ditengah-tengah kompleks.

Ara berjalan sambil menelepon Chika.

Tadi pagi jam 10 Chika meminta Ara untuk mengantar dirinya pulang. Mami Aya menyuruh Chika pulang pagi-pagi karena ada urusan. Padahal niatnya ingin nanti sore saja pulang ke rumah sekalian membawa seblak untuk Mami Aya. Tetapi Mami Aya menyuruh Chika untuk segera pulang. Alhasil Ara jajan seblak sendirian. Nggak tahu kenapa mood Ara sekarang lagi pengen makan seblak Sisca Kohl.

"Kamu tuh Raa jangan makan seblak mulu. Aku perhatiin kamu hampir tiap hari ya makan seblak!" Chika memarahi Ara dalam sambungan teleponnya perihal seblak.

"Enggak ih sayang aku minggu ini jarang kok makan seblak, itu kalo aku lagi mood aja pengen beli seblak,"

"Jarang! Jarang! Semalam aja kamu beli seblak! Dan hari ini kamu beli seblak lagi?!" Chika berbicara seperti memakai tanda seru semua.

"Ya atuh da gimana lagi mood aku lagi pengen makan seblak," jawab Ara.

"Tadi siang udah makan nasi apa belum?" tanya Chika.

"Hm, belum sayang,"

"Tuh kan! Belum makan nasi! Kalo belum makan nasi jangan makan seblak!" marah Chika lagi.

"Aduh sayang, jangan marah-marah kasihan suara kamu itu kalo teriak terus aku takut kenapa-kenapa," kata Ara bercanda.

"NGGAK USAH BERCANDA! GAK LUCU!"

Ara langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya takut kupingnya budek mendengar teriakan Chika.

Aduh mamae aku salah lagi?

"Iya-iya maaf sayang maaf, tapi gimana ini aku udah terlanjur beli seblak?"

Chika di seberang sana menghela napas, Ara bisa mendengar helaan napas dari Chika.

"Raa, sebelum makan seblak kamu makan nasi dulu ya kalo misalnya nggak makan nanti apa?" ucap Chika menggantung.

"Hah? Nanti apa?" tanya Ara bingung.

"Iya itu tuh yang sakit perut itu kalo misalnya nggak makan nasi apa sih kalo misalnya telat makan itu jadinya apa ya?" tanya Chika pusing sendiri.

Ara juga ikut-ikutan pusing jadinya. "Ngomong apa sih, Ca?"

"Ya pokoknya sebelum makan seblak kamu jangan lupa makan nasi dulu, kalo nggak makan nasi dulu nanti kamu punya penyakit yang telat makan itu apa?" tanya Chika lagi.

"Oh, penyakit mag?"

"Mah, oh iya mah iya kenapa Pah?"

"Eh!" kaget Ara.

Chika tertawa di seberang sana. Ia jadi geli sendiri tiba-tiba menggombal. Sementara Ara senyum-senyum sendiri mirip orang gila. Maklum, Ara salting.

"Ica makin hari makin pinter ya gombalnya," goda Ara.

"Ya terus emang kenapa kalo aku sekarang bisa ngegombal?" tanya Chika.

"Enggak papa sih asal gombalnya cuma ke aku doang mah nggak apa-apa. Ica jangan menggombal ke yang lain ya. Kalo Ica gombalin orang lain nanti Ara cemburu," kata Ara sementara Chika kembali tertawa di seberang sana.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang